M. Imam Sofwan Yahya Teliti tentang Jejak Puitika Arab Jahili Dalam Al-Qur’an dan Puisi Arab Setelahnya
M. Imam Sofwan Yahya Teliti tentang Jejak Puitika Arab Jahili Dalam Al-Qur’an dan Puisi Arab Setelahnya

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar ujian promosi Doktor ke-1581 di ruang auditorium Prof. Dr. Suwito, MA, pada hari Selasa,  27 Agustus 2024 dengan promovendus M. Imam Sofwan Yahya.

M. Imam Sofwan Yahya mahasiswa program doktor Pengkajian Islam dengan konsentrasi Sastra Arab. M. Imam Sofwan Yahya menulis disertasi berjudul “Jejak Puitika Arab Jahili Dalam Al-Qur’an dan Puisi Arab Setelahnya”.

M. Imam Sofwan Yahya mengkaji puitika Arab Jahili dalam al-Qur’an. Dia juga bermaksud menganalisis aspek sastrawi yang disuguhkan al-Qur’an dan dinamika relasi shi’r. Imam Sofwan berfokus pada kajian sastra, khususnya puisi Arab pada masa pra-Islam, dalam konteks Al-Qur'an. Ia juga bermaksud untuk mengeksplorasi bagaimana al-Qur'an menyajikan unsur-unsur sastrawi dan bagaimana aspek-aspek tersebut berhubungan atau berinteraksi dengan tradisi puisi Arab kuno, yang dikenal sebagai shi'r. Kajian ini mengisyaratkan adanya upaya untuk memahami al-Qur'an tidak hanya sebagai teks keagamaan tetapi juga sebagai karya sastra yang memiliki dinamika dengan tradisi sastra sebelumnya.

Sebagai seorang peneliti, Imam Sofwan mengidentifikasi tiga temuan utama dalam disertasinya. Temuan pertama berkaitan dengan dimensi sastrawi al-Qur'an, yang sangat bergantung pada struktur atau nazm, meliputi elemen-elemen seperti balaghah (retorika), fashahah (kejelasan bahasa), siyaq (konteks), dan bayan (penjelasan). Salah satu elemen yang menonjol adalah melodi dan irama dalam al-Qur'an, yang telah menimbulkan polemik karena perbedaannya dengan tradisi syair Arab pra-Islam (shi’r).

Temuan kedua Imam Sofwan menunjukkan bahwa al-Qur'an tidak hanya mempertahankan dan menghomogenkan pola wazan (metrum) dan qafiyah (rima) sebagai fondasi keindahan melodinya, tetapi juga melakukan modifikasi yang menghasilkan irama yang lebih beragam, heterogen, dan khas. Keunikan ini menjadikan al-Qur'an berbeda dari tradisi sastra sebelumnya, menciptakan bentuk keindahan yang baru dalam bahasa Arab.

Temuan ketiga mencatat bahwa inovasi al-Qur'an dalam musikalitasnya tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan syair-syair setelahnya. Bahkan dalam konteks puisi Arab modern, al-Qur'an dianggap sebagai cikal bakal dari struktur shi’r hurr, yang menunjukkan bagaimana warisan sastrawi Al-Qur'an terus berlanjut dan berkembang dalam tradisi puisi Arab kontemporer.

Secara keseluruhan, temuan-temuan Imam Sofwan sangat penting dalam memahami dan mengevaluasi peran al-Qur'an dalam sastra Arab. Penemuan-penemuan ini tidak hanya mengungkapkan kekayaan sastrawi al-Qur'an, tetapi juga mengilustrasikan bagaimana inovasi dalam teks suci ini berkontribusi pada perkembangan sastra Arab dan mempengaruhi bentuk puisi modern.

M. Imam Sofwan Yahya berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail, MA, dan Prof. Dr. Yani’ah Wardani, M.Ag dan diuji dihadapan dewan penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail, MA, Prof. Dr. Yani’ah Wardani, M.Ag, Prof. Dr. Hamdani Anwar, MA, Prof. Dr. Hamka Hasan, MA,  dan Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA.

Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan bahwa M. Imam Sofwan Yahya dinyatakan lulus dalam ujian promosi doktor dengan predikat Sangat Memuaskan dan ditetapkan sebagai doktor ke-1581 dalam bidang Pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Kombang Siregar/Hafidhoh/JA)