Teliti Akulturasi Bahasa Arab dan Bahasa Jawa dalam Donga, Misbah Priagung Nursalim Raih Gelar Doktor ke–1574
Teliti Akulturasi Bahasa Arab dan Bahasa Jawa dalam Donga, Misbah Priagung Nursalim Raih Gelar Doktor ke–1574

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Tidak semua bahasa memiliki hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Sementara kelompok strukturalis menyepakati bahwa struktur bahasa memiliki hubungan sintagmatik dan paradigmatik yang menyebabkan antar struktur bahasa memiliki kohesi dan koherensi. 

Hal ini disampaikan Misbah Priagung Nursalim pada Ujian Promosi Doktor bidang Bahasa dan Sastra Arab, Program Studi Doktor Pengkajian Islam, Sekolah Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (22/08/2024).

Dalam disertasi berjudul ”Islam dan Kejawaan: Akulturasi Bahasa Arab dengan Bahasa Jawa dalam Donga, ” Misbah mengeksplorasi keterhubungan bahasa Donga dengan praktik budaya, nilai-nilai Donga pada masyarakat Cilacap, dan keterhimpitan posisi Donga di tengah modernisasi. Melalui masuknya Islam ke Jawa memberikan pengaruh terhadap lahirnya kosa kata, konsep dan istilah dalam budaya Jawa. Akulturasi jenis ini disebut adisi yang tidak menghilangkan unsur kejawaan dalam Donga, melainkan memperkuatnya.

Tidak hanya itu, Misbah juga menemukan bahwa teks Donga yang diamalkan oleh masyarakat tidak merubah identitas agama penggunanya. Seperti halnya, hadirnya selawat dan syahadat pada teks tidak menjadikan penghayat kejawen menjadi muslim. Begitu juga sebaliknya penyampaian salam kepada Durga (dewa) dan penghormatan terhadap Dhanyang (roh halus) pada teks Donga tidak menjadikan muslim menjadi penghayat kejawen.

Pungkasnya, bahwa percampuran bahasa yang ada dalam Donga itu terjadi karena pengajarannya secara lisan dan turun temurun. Ini juga menunjukkan bahwa pengguna Donga tidak hanya kejawen saja melainkan penganut Islam Jawa dan juga Islam kejawen. 

Misbah menyatakan bahwa penelitian ini menolak temuan Geertz (1926-2006) tentang praktik abangan. Penelitian ini justru memperkuat kajian yang dilakukan Bambang Pranowo (1947-2008) tentang praktik Islam Jawa.

Dia menegaskan dalam penelitian ini, bahwa dari analisi teks Donga, membantah pandangan strukturalisme modern bahwa tidak semua bahasa memiliki hubungan sintagmatik dan paradigmatik. temuannya ini memperkuat pandangan Malinoski bahwa makna teks dipahami berdasarkan penggunaannya dalam konteks budaya.  

Hasil penelitian ini, beserta relevansinya diharapkan dapat memberi kontribusi yang signifikan bagi bidang bahasa dan sastra. Seperti apa yang diharapkan Prof. Hidayat bahwa penelitian ini hendaknya bukan sekedar melihat akulturasi bahasa semata, melainkan bagaimana proses akulturasi itu terjadi hingga membentuk sebuah kebudayaan.

Misbah berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul ”Islam dan Kejawaan: Akulturasi Bahasa Arab dengan Bahasa Jawa dalam Donga,” dalam ujian yang diadakan secara luring di bawah bimbingan Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, Prof. Media Zainul Bahri, MA, dan Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.hum, dan diuji di hadapan dewan penguji, Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Media Zainul Bahri, MA, Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.hum, Prof. Dr. H.D. Hidayat, MA, Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok, M.si dan Prof. Jajang Jahroni, MA, P.hD.

Misbah berhasil lulus dalam ujian promosi doktor dengan predikat sangat memuaskan dan ditetapkan sebagai doktor ke-1574 Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Randy Putra Alamsyah/Hafidhoh/JA)