Ujian Tesis Andhika Tiara, Menguak Pandangan Kritis Habib Salim bin Jindan tentang Perempuan
Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis Magister Ke-2760 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Kamis, 10 Juli 2025 dengan kandidat Andhika Tiara.
Andhika Tiara merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Filologi. Andhika Tiara menulis tesis berjudul "Daf’ al-Turrahāt ‘an Wājibāt al-Ummahāt: Pandangan Kritis Habib Salim bin Jindan terhadap Perempuan"
Tesis ini meneliti tentang teks Daf’ al-Turrahāt ‘an Wājibāt al-Ummahāt (MDTWU), sebuah karya Habib Salim bin Jindan yang merupakan respons terhadap tulisan Qasim Amin berjudul Taḥrīr al-Mar`ah.
Penelitian kualitatif ini mengelaborasikan pendekatan filologis dan teori intertekstual untuk menganalisis teks. Pendekatan filologis digunakan untuk menghasilkan teks yang siap dibaca dan dipahami, sementara teori intertekstual Julia Kristeva diterapkan untuk menelusuri hubungan interelasi antara teks MDTWU dengan teks lainnya, khususnya Taḥrīr al-Mar`ah. Kombinasi kedua pendekatan ini memungkinkan Andhika Tiara untuk menggali secara mendalam pemikiran Habib Salim bin Jindan mengenai peran dan kedudukan perempuan.
Berdasarkan temuan penelitian, terungkap bahwa MDTWU merupakan naskah tunggal (codex unicus) yang menjadi koleksi pribadi Perpustakaan Yayasan Al-Fachriyah di Tangerang, Banten. Keberadaan naskah ini sangat signifikan karena mengisi kekosongan penulisan dan bahan referensi terkait perempuan muslim pada abad ke-20, meskipun penyebaran dan pencetakannya tidak masif. Temuan ini menyoroti pentingnya pelestarian naskah-naskah kuno sebagai sumber sejarah intelektual.
Penelitian ini mengemukakan argumen kuat bahwa Habib Salim bin Jindan, dalam naskah MDTWU-nya, membela konstruksi tradisional mengenai peran dan kewajiban perempuan muslim dalam keluarga dan masyarakat. Responsnya terhadap berbagai problematika sosial menunjukkan karakteristik pemikiran ulama abad ke-20 tentang perempuan muslim yang didominasi oleh gagasan patriarkal. Naskah ini menyuarakan pentingnya menjaga nilai-nilai tradisional di tengah arus modernisasi, agar perempuan tetap memperoleh hak-hak mereka tanpa kehilangan jati diri dan kehormatan.
Hal ini kontras dengan pandangan Qasim Amin yang secara kritis menolak pemaknaan tradisional yang membatasi perempuan pada ruang domestik dan keterkungkungan dalam struktur patriarki atas nama agama. Amin berpendapat bahwa banyak nilai tradisional yang menindas perempuan bukanlah ajaran Islam yang otentik, melainkan hasil konstruksi budaya semata. Perbedaan sudut pandang ini menunjukkan dinamika pemikiran tentang perempuan di awal abad ke-20.
Temuan Andhika Tiara ini semakin menguatkan penelitian Tohari (2021) dan Bachtiar (2023). Ketiganya menyimpulkan bahwa kebebasan perempuan tetap harus merujuk pada nilai-nilai Islam sebagai sumber legitimasi dan tidak secara frontal menolak agama. Sebaliknya, yang ditekankan adalah perlunya reinterpretasi terhadap syariat agar selaras dengan nilai keadilan dan kemajuan zaman. Penelitian ini juga mengingatkan bahwa penerapan emansipasi perempuan yang bersumber dari Barat perlu dikritisi agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai etika Islam, menawarkan perspektif yang seimbang dalam memahami isu perempuan muslim.
Andhika Tiara berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.Hum, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Dr. M. Adib Misbachul Islam, M.Hum, Dr. Alfida, MLIS dan Dr. Rizqi Handayani, MA.
Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Andhika Tiara lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Andhika Tiara merupakan magister ke-2760 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)