Ujian Tesis Rahmayanti: Gerakan Politik Muhammadiyah dalam Partai Amanat Nasional
Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis ke-2789 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Jumat, 12 Desember 2025 dengan kandidat Rahmayanti.
Rahmayanti merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Ilmu Politik. Rahmayanti menulis tesis berjudul “Gerakan Politik Muhammadiyah dalam Partai Amanat Nasional".
Dinamika hubungan antara organisasi masyarakat sipil keagamaan dan partai politik di Indonesia kerap menjadi sorotan, memunculkan pertanyaan tentang batas-batas keterlibatan dan dampaknya terhadap demokrasi.
Penelitian Rahmayanti secara spesifik bertujuan menganalisis kompleksitas interaksi antara organisasi keagamaan (Muhammadiyah) dan partai politik (PAN) dalam lanskap demokrasi Indonesia. Tesis ini secara tegas menolak pandangan konvensional yang cenderung menilai bahwa keterlibatan ormas keagamaan dalam politik merupakan ancaman yang dapat menggerus independensi moral, kemurnian dakwah, dan otonomi kelembagaan organisasi tersebut.
Rahmayanti berargumen sebaliknya: partisipasi politik organisasi keagamaan, jika dilembagakan dengan benar, justru dapat berfungsi sebagai penguat demokrasi. Menurutnya, peran ini diwujudkan melalui pelembagaan nilai-nilai etika publik serta pelaksanaan fungsi kontrol moral yang sangat dibutuhkan terhadap rasionalitas dan potensi penyimpangan kekuasaan.
Tesis ini memberikan penekanan penting bahwa keterlibatan organisasi masyarakat sipil keagamaan tidak selalu identik dengan politisasi agama. Sebaliknya, hal itu dapat dimaknai sebagai "proses etis" yang bertujuan menegaskan dan menanamkan peran moral masyarakat sipil dalam arena kehidupan politik yang seringkali dianggap sarat dengan kepentingan pragmatis.
Hubungan historis dan ideologis antara Muhammadiyah dan Partai Amanat Nasional (PAN) dipilih sebagai studi kasus yang representatif. Relasi keduanya, sejak kelahiran PAN pasca-Keputusan Tanwir Muhammadiyah 1998, dianggap sebagai laboratorium ideal untuk memahami negosiasi yang terjadi antara moralitas dakwah yang dipegang Muhammadiyah dengan rasionalitas politik yang seringkali harus dijalankan oleh kader-kader PAN di parlemen dan pemerintahan.
Rahmayanti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kasus, didukung oleh wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen yang fokus pada periode kepengurusan PP Muhammadiyah (2020–2027) dan DPP PAN (2020–2025). Analisisnya diperkuat oleh kerangka teori yang solid, yaitu Teori Relasi Politik Sutoro Eko yang mengkaji interaksi negara, partai, dan masyarakat sipil, serta Teori Civil Society A. Bakir Ihsan yang menempatkan ormas keagamaan sebagai kekuatan moral vital dalam ruang politik.
Hasil penelitian menunjukkan adanya empat fase hubungan yang dinamis antara Muhammadiyah dan PAN. Fase-fase ini adalah hegemonik, kolaboratif, fragmentatif, dan otonom. Keempat fase ini secara jelas menggambarkan dialektika dan tarik-ulur yang terjadi antara idealisme nilai dakwah yang diusung oleh Muhammadiyah dengan kepentingan dan tuntutan politik praktis yang dihadapi oleh PAN.
Selain empat fase hubungan tersebut, penelitian juga berhasil mengidentifikasi tiga bentuk relasi yang sudah umum, yaitu relasi partisipatif, programatik, dan personal. Namun, yang paling menarik, tesis ini berhasil menemukan satu bentuk baru, yaitu relasi oposisi moral. Bentuk oposisi moral ini muncul ketika Muhammadiyah secara kelembagaan mengambil jarak dan memberikan kritik etis terhadap kebijakan atau tindakan PAN yang dianggap melenceng dari nilai-nilai keumatan dan kebangsaan.
Rahmayanti menyimpulkan bahwa Gerakan Politik Muhammadiyah dalam PAN, alih-alih menjadi ancaman, justru merupakan mekanisme penting bagi pelembagaan etika publik. Keterlibatan ini, menurut tesisnya, berkontribusi signifikan dalam mendorong terciptanya demokrasi substantif di Indonesia, di mana politik tidak hanya berjalan atas dasar kekuasaan dan kepentingan, tetapi juga terkontrol oleh moralitas dan nilai-nilai luhur masyarakat sipil.
Tesis Rahmayanti memberikan sumbangan ilmiah yang berharga, menegaskan bahwa kekuatan moral masyarakat sipil adalah aset, bukan beban, dalam memajukan kualitas demokrasi Indonesia menuju tata kelola negara yang lebih beretika dan bertanggung jawab.
Rahmayanti berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Dr. A. Bakir Ihsan, M.Si, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Dr. A. Bakir Ihsan, M.Si, Dr. Ida Rosyidah, MA dan M. Zaki Mubarak, M.Si, Ph.D.
Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Rahmayanti lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Rahmayanti merupakan magister ke-2789 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)
