Sekolah Pascasarjana | 98 Mahasiswa Baru SPs Ikuti Masa Orientasi
23223
post-template-default,single,single-post,postid-23223,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-13.1.2,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-5.4.5,vc_responsive

98 Mahasiswa Baru SPs Ikuti Masa Orientasi

98 Mahasiswa Baru SPs Ikuti Masa Orientasi

Gedung SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH Online – Setelah para penerima beasiwa Program Magister Lanjut Doktor (PMLD), kini giliran mahasiswa baru jalur penerimaan reguler Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta mengikuti masa Orientasi Studi dan Akademik. Masa Orientasi diikuti oleh 98 mahasiswa, terdiri atas Program Magister sebanyak 42 orang dan Program Doktor 56 orang.

Kegiatan masa Orientasi dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik Zulkifli di Auditorium SPs UIN Jakarta, Senin (2/9/2019). Turut hadir Direktur SPs UIN Jakarta Jamhari, Wakil Direktur Hamka Hasan, Ketua Program Magister JM Muslimin, dan Ketua Program Doktor Didin Saepudin.

Kepala Subbagian Tata Usaha Asriati mengatakan, masa Orientasi bagi mahasiswa baru program reguler atau biaya mandiri akan berlagsung hingga 4 September 2019. Para peserta merupakan mahasiswa baru hasil seleksi yang digelar pada 29-30 Juli 2019 lalu.

“Masa Orientasi mahasiswa baru jalur reguler sedikit berbeda dengan peserta PMLD. Karena itu waktunya tidak dilakukan secara bersamaan dan berlangsung hanya tiga hari saja,” katanya.

Namun, tambah Asriati, materi kedua Orientasi tak jauh berbeda. PMLD hanya sedikit lebih intensif mengingat peserta adalah para penerima beasiswa penuh dari Kementerian Agama.

“Soalnya, peserta PMLD tak hanya selesai sampai kuliah di program magister tetapi akan berlanjut ke program doktor. Karena itu waktu orientasinya pun agak lama,” ujarnya.

Menurut Asriati, Orientasi bagi mahasiswa baru di SPs UIN Jakarta penting diadakan. Hal itu bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal lingkungan akademik dengan baik. Para mahasiswa juga tak hanya dikenali materi cara-cara pembelajaran sesuai standar internasional yang berlaku di SPs UIN Jakarta tetapi diajak untuk membuka wawasan berpikir dan keilmuan lebih luas.

Bahkan yang lebih penting lagi mahasiswa SPs UIN Jakarta harus mengedepankan sikap moderasi beragama dan Islam yang rahmatan lil’alamin.

“Hal itu misalnya tercermin dari materi visi-misi SPs UIN Jakarta yang diberikan di sesi pertama pertemuan,” katanya.

Orientasi bagi mahasiswa baru SPs UIN Jakarta berlangsung sehari penuh, sejak pagi hingga sore hari. Menurut Asriati, secara umum materi yang diberikan untuk kedua program juga sama, kecuali pada materi tertentu yang membutuhkan penjelasan atau uraian lebih teknis. Misalnya pada materi beban kuliah dan pedoman penulisan proposal tesis/disertasi.

Masa Orientasi diisi oleh sejumlah narasumber, antara lain Direktur SPs UIN Jakarta Jamhari Makruf, Ketua Program Magister JM Muslimin, Ketua Program Doktor Didin Saepudin, dan dosen SPs UIN Jakarta Suwito.(ns)

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.