Sekolah Pascasarjana | Irawan, Jabat Rektor IAIN SAS Babel
irawam, spsuinjkt, rektor, iain sas, bangka belitung
27949
post-template-default,single,single-post,postid-27949,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-13.1.2,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-5.4.5,vc_responsive

Irawan, Jabat Rektor IAIN SAS Babel

Irawan, Jabat Rektor IAIN SAS Babel

Gedung SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH Online _ Irawan dilantik Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qaumas di Gedung Kementerian Agama Jakarta sebagai Rektor IAIN Syaikh Abdurrrahman Siddik (SAS) Bangka Belitung Masa Bakti 2022-2026 pada 27 April 2022. Lulusan Program Doktoral Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta itu menggantikan Zayadi yang habis masa jabatannya. Irawan mengaku akan meneruskan program pimpinan sebelumnya dan bertekad mengembangkan IAIN SAS Babel menjadi lebih maju lagi.

Sebelum didapuk sebagai Rektor IAIN SAS Babel, Irawan meniti karier sebagai dosen biasa di Jurusan Dakwah. Selang beberapa lama, kariernya kemudian naik. Pertama kali ia menjadi Plt. Kepala Jurusan Dakwah (2011) dan kemudian menjadi Plt Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan (2012).

Mulai dari sinilah, pria yang akrab dipanggil Pak Irawan, ini memperoleh jabatan definitif sebagai Ketua Jurusan Dakwah (2013).

Berturut-turut setelah itu, Irawan diangkat oleh Rektor IAIN SAS Babel (kala itu) Zayadi sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (2019-2020) dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (2020-2022) sebelum akhirnya menjadi Rektor IAIN SAS Babel masa bakti 2022-2026.

“Semoga jabatan baru yang saya emban dapat berjalan dengan baik dan lebih amanah,” ucapnnya.

Irawan lahir di Air Kuang, Kabupaten Bangka Barat, pada 27 Mei 1972 dari pasangan Syamsudin bin Tuhir dan Adjisah binti Kasiman (almarhumah). Ia merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Setelah menikah dengan gadis pujaannya, Arnila, ia dikarunia dua anak perempuan bernama Rara Syifa Izdihariyah dan Nadhofa Afla Izdihariyah.

Ia menempuh pendidikan formal di SD UPTB Jebus (1995), SMP Negeri Jebus (1998), Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Nurul Ihsan Baturusa Bangka (1991), S1 (Jurusan Dakwah) di IAIN Palembang (1996), S2 (Konsentrasi Filsafat Islam) di UIN Yogyakarta (2009), dan S3 (Konsentrasi Pemikiran Islam) di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta (2017).

Dalam bidang akademis, penerima Penghargaan DosenTeladan Hari Amal Bakti (HAB) ke-76 Kementerian Agama RI tahun 2021 ini telah melakukan berbagai penelitian dan menulis karya ilmiah, baik yang berbentuk jurnal maupun buku. Dalam bidang penelitian, di antaranya Keberadaan Tasawuf pada Era Globalisasi dalam Usaha Meningkatkan Akhlak Manusia (Skripsi S1 1996), Islam Puritan dalam Pandangan Khaled M. Abou El Fadl (tesis S2 UIN Yogyakarta, 2009), Peranan SAS dalam Pengembangan Dakwah di Bangka (Penelitian Kolektif),  Pemetaan Potensi Lembaga Dakwah di Bangka Belitung (Penelitian Kolektif, 2007), Dakwah Tarekat Tijaniah Pondok Pesantren Darul Muttaqien At-Tijani Desa Paya Benua Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka (Penelitian Individual, 2010), Signifikansi Kepemimpinan Politik Perempuan dalam Ruang Publik: Studi Analisis Pemikiran Gender Siti Musdah Mulia (Penelitian Kelompok), dan Tasawuf Syekh Abdurrahman Siddiq dalam Mengatasi Krisis Kerohanian Manusia Modern (Penelitian Individual,  2013).

Selain mengajar dan menjadi peneliti, ia juga aktif menulis di jurnal-jurnal ilmiah, seperti Transformasi Tasawuf dalam Kehidupan, TAWSHIYAH, Jurnal Studi Sosial Keagamaan dan Pendidikan Islam STAIN  SAS Babel, Vol. 3, No. 1, 2008, Muslim Progresif: Sebuah Genre Baru dalam Islam, MAWA’IZH, Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, Vol. I, No. 1, 2011, Pandangan Islam tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana, MAWA’IZH, Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, Vol. I, No. 2, 2011, dan Guru, Orangtua, dan Kecerdasan Anak, Jurnal TARBAWI STAI Al-Fitrah, Surabaya, Edisi 7, Vol. 1, 2014.

Sementara buku-buku yang pernah ditulisnya, antara lain, HAM dan Syariah (Analisis Pemikiran Khaled M. Abou El Fadl dalam “Pernak-Pernik Wacana Baru Islam” (2010) dan Peran Tasawuf dalam Meredam Konflik SARA pada Era Reformasi di Indonesia (Antologi Pemikiran Dakwah Kontemporer, FORDIS STAIN SAS Babel, 2011). Sejumlah artikelnya juga banyak dimuat di berbagai koran lokal, seperti Bangka Pos dan Bangka Belitung Pos.

“Sebagai Rektor, saya akan meneruskan program pimpinan sebelumnya dan bertekad memajukan IAIN SAS Babel di masa yang akan datang,” kata penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya X Tahun (2017) ini. (ns)

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.