1 Juli, Batas Akhir Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru SPs
1 Juli, Batas Akhir Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru SPs

Gedung SPs UIN Jakarta , BERITA SEKOLAH Online – Para calon mahasiswa baru Program Magister dan Program Doktor Program Studi Pengkajian Islam Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta diingatkan agar segera melakukan pendaftaran sebelum berakhirnya masa pendaftaran. Sesuai jadwal, penerimaan mahasiswa baru SPs UIN Jakarta untuk perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2022/2023 akan ditutup pada 1 Juli 2022.

Demikian siaran pers SPs UIN Jakarta yang diterima BERITA SEKOLAH Online, Senin (27/6/2022). Pendaftaran calon mahasiswa baru SPs UIN Jakarta untuk perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2022/2023 dibuka sejak 1 Maret hingga 1 Juli 2022. Pendaftaran dilakukan secara online melalui laman spmb.uinjkt.ac.id.

Seleksi akan digelar pada 11-13 Juli 2022 dan 16 Juli 2022, meliputi English Test for Islamic Community (ETIC) dan Test of Arabic as a Foreign Language (TOAFL), Tes Potensi Akademik (TPA), dan wawancara. Sementara pengumuman hasil kelulusan disampaikan secara online pada 22 Juli 2022.

Syarat-syarat penerimaan mahasiswa baru Program Magister dan Program Doktor di antaranya memiliki dan menyerahkan salinan ijazah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA, serta ijazah S1 (untuk Program Magister) atau S2 (untuk Program Doktor) dari Program Studi terakreditasi yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.

Menyerahkan salinan SK/sertifikat perolehan status akreditasi program studi dan institusi dari BAN-PT dan/atau lembaga yang kredibel lain tingkat internasional, salinan transkrip nilai dengan IPK minimal 3.00 atau equivalen.

Kemudian menyerahkan pas foto ukuran 3×4 dan 2×3 masing-masing dua lembar, mengisi daftar riwayat hidup, termasuk dafar penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan.

Berikutnya menyerahkan surat rekomendasi dari dua instansi dan/atau orang yang memiliki kualifikasi untuk menilai kompetensi akademik calon mahasiswa yang bersangkutan, surat pernyataan sanggup membiayai kuliah selama studi (jika ditanggung sendiri) atau surat pernyataan dari instansi/atau perorangan tentang kesanggupan membiayai kuliah selama studi (jika ditanggung sponsor) ditambah surat ijin dari instansi tempat bekerja (bagi yang bekerja) dan surat pernyataan kesanggupan menaati ketentuan yang sudah dan akan ditetapkan oleh SPs UIN Jakarta (dibuat sendiri).

Tak hanya itu, calon mahasiswa baru juga diminta untuk menyerahkan surat keterangan kesehatan dari dokter serta keterangan bebas narkoba dari pihak yang berwenang, menyerahkan salinan KTP/SIM/Paspor dan Visa yang masih berlaku, serta menyerahkan proposal tesis (minimal 15 halaman ukuran B5 bolak-balik) sebanyak tiga rangkap dan proposal disertasi (minimal 20 halaman ukuran B5 bolak-balik) sebanyak empat rangkap.

SPs UIN (dahulu IAIN, Red) Jakarta berdiri sejak 1982 dengan membuka program S2 (Magister) Program Studi Pengkajian Islam. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1984, SPs membuka program S3 (Doktor) bidang pengkajian yang sama.

Sejak awal berdirinya hingga sekarang, SPs membuka Program Studi Pengkajian Islam dengan banyak konsentrasi, seperti Pemikiran Islam, Syari’ah, Tafsir-Hadis, Dakwah dan Komunikasi, Pendidikan Islam, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Bahasa dan Sastra Arab, Ekonomi Islam, dan Perkembangan Modern dalam Islam.

Dengan kata lain, Program Studi Pengkajian Islam yang dikembangkan di SPs UIN Jakarta bersifat interdisipliner dengan sistem pengajaran team teaching. Sementara para pengajarnya terdiri atas para doktor dan para guru besar lulusan dari dalam dan luar negeri dengan keilmuan mumpuni. Di antaranya Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr Masykuri Abdillah, Prof Dr M Atho Mudzhar, Prof Dr Asep Saepudin Jahar, Prof Dr Dede Rosyada, Prof Dr Ahmad Thib Raya, Prof Dr Ahmad Rodoni, dan Prof Dr Zaitunah Subhan.

Salah satu keunggulan SPs UIN Jakarta adalah pada pembobotannya di bidang riset. Hal itu mengingat bahwa SPs UIN Jakarta memiliki posisi penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi di masa mendatang.

Menurut Direktur SPs UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar, arah SPs UIN Jakarta dituntut untuk menghasilkan riset, publikasi ilmiah, dan kontribusi konkret dalam merespons kebutuhan masyarakat, baik dalam konteks sosial, ekonomi, teknologi maupun budaya.

Keunggulan SPs UIN Jakarta akan terlihat dengan baik jika berhasil memberikan inovasi orisinal bagi kebutuhan masyarakat.

“Sebab itu kehadiran pascasarjana di perguruan tinggi di dunia sebagai pusat inovasi, pembaruan dan produktivitas sumber daya manusia adalah suatu hal yang urgen untuk segera dilakukan,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, lulusan SPs UIN Jakarta telah mencapai 2.601 sarjana magister dan 1.367 sarjana doktor. Mereka tersebar di berbagai lapangan profesi, baik di instansi pemerintah maupun swasta. Bahkan tidak sedikit pula yang menjadi rektor di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Indonesia. (ns)