23 Mahasiswa Filantropi Islam UIN Jakarta Presentasikan Artikel Ilmiah di ICIIS ke-8 2025 Medan
23 Mahasiswa Filantropi Islam UIN Jakarta Presentasikan Artikel Ilmiah di ICIIS ke-8 2025 Medan

Medan - Sebanyak 23 mahasiswa Program Doktoral dan Magister Filantropi Islam Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPsUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mempresentasikan artikel ilmiah mereka pada “The 8th International Colloquium on Interdisciplinary Islamic Studies (ICIIS) 2025 “.

Acara ini berlangsung di Le Polonia Hotel & Convention, Medan, Sumatera Utara, pada 18–21 Agustus 2025.

Kolokium internasional ini mengusung tema besar “Religion, Science and Sustainable Development Goals (SDGs): Discourses and Practical Integrations”. Total peserta yang hadir mencapai lebih dari 300 orang, terdiri dari akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari dalam serta luar negeri. Dari jumlah itu, 23 mahasiswa filantropi Islam UIN Jakarta menjadi representasi penting dalam mengusung kajian zakat, wakaf, dan filantropi Islam dalam konteks global. Partisipasi mereka menegaskan posisi UIN Jakarta sebagai pusat studi filantropi Islam yang semakin diperhitungkan di dunia akademik.

Kehadiran mahasiswa filantropi Islam ini semakin istimewa karena mereka tidak hanya menampilkan kajian konseptual, tetapi juga penelitian aplikatif yang berkaitan erat dengan pembangunan berkelanjutan. Ketua Panitia ICIIS, Prof. Dr. JM Muslimin, MA, yang juga Ketua Program Doktor Pengkajian Islam SPs UIN Jakarta, menyampaikan apresiasi atas partisipasi para mahasiswa. Menurutnya, meskipun penyelenggaraan kolokium ini menghadapi keterbatasan anggaran, sinergi antara panitia UIN Jakarta dan UINSU Medan menjadikan acara berjalan sukses.

Ini bukti nyata bahwa mahasiswa kita tidak hanya berkarya di tingkat nasional, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata di forum global,” ujarnya.

23 mahasiswa baznas iciis 2025 1 spsuinjkt

Ia menambahkan, hasil riset para mahasiswa filantropi akan menjadi bagian penting dalam literasi akademik yang terus berkembang. Lebih jauh, forum ini menjadi momentum memperkuat jejaring riset internasional lintas disiplin ilmu. Salah satu mahasiswa doktoral UIN Jakarta Muhammad Roissudin mengaku sangat bersyukur dapat turut serta dalam forum ilmiah bergengsi ini.

Alhamdulillah bisa turut berpartisipasi dalam acara yang luar biasa,” ujarnya.

Ia mempresentasikan artikel berjudul “Islamic Philanthropy and SDGs: A Comparative Study of Waqf Practices in Indonesia, Turkey, Singapore, and Egypt ”. Menurutnya, forum ini menyajikan keragaman perspektif yang sangat relevan dengan tren filantropi global.

Forum ini sangat mencerahkan. Literasi zakat dan wakaf kita perlu terus dikembangkan agar filantropi Islam semakin berperan dalam menjawab tantangan zaman,” tegasnya usai mempresentasikan Artikelnya.

Roissudin juga menyatakan bahwa artikelnya diproyeksikan untuk terbit di jurnal internasional bereputasi. Hal itu menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa filantropi UIN Jakarta dalam menghasilkan karya akademik global.

Senada dengan itu, Miqdam Awwali yang juga mahasiswa doktoral, turut mempresentasikan artikel dengan tema manajemen hijau. Artikel tersebut berjudul “Implementation of Green Management at BAZNAS RI: An Analysis of Shades of Green Model Approach ” yang menyoroti tata kelola ramah lingkungan di lembaga zakat nasional. Dalam presentasinya, Miqdam mengungkapkan bahwa praktik manajemen hijau sangat relevan untuk menjawab tantangan ekologi dan tata kelola zakat di era modern.

Alhamdulillah sudah cukup puas, tetap terus mengasah literasi filantropi sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

23 mahasiswa baznas iciis 2025 2 spsuinjkt

Ia juga menekankan bahwa filantropi kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan nyata yang harus responsif terhadap dinamika sosial.

“Filantropi menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin relevan dengan berbagai ragam kondisi,” pungkasnya.

Kehadirannya memperkuat kontribusi mahasiswa UIN Jakarta dalam memperluas perspektif filantropi Islam menuju arah yang lebih progresif. Rektor UINSU Medan, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag., dalam sambutan pembukaan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi mahasiswa filantropi Islam UIN Jakarta.

Menurutnya, keterlibatan mahasiswa filantropi bukan sekadar simbolik, melainkan sebagai ‘trendsetter ‘ dalam pengembangan penelitian interdisipliner yang berbasis pada nilai-nilai Islam.

Kehadiran mahasiswa ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi Islam tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga berperan aktif dalam mencari solusi atas tantangan zaman,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menekankan pentingnya reinterpretasi hubungan agama dan sains di era modern. Ia menegaskan bahwa umat beragama menghadapi tantangan besar seperti perkembangan kecerdasan buatan, isu kesehatan global, hingga krisis lingkungan yang mengancam peradaban.

Kolokium ini diharapkan tidak hanya menghasilkan publikasi akademik, tetapi juga melahirkan solusi konkret bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, perguruan tinggi Islam harus menciptakan lingkungan akademik yang terbuka, toleran, serta responsif terhadap perubahan global. Moderasi, kolaborasi lintas disiplin, dan keterbukaan, kata dia, merupakan kunci untuk memastikan Islam tetap relevan di era kontemporer. Kehadiran mahasiswa filantropi di forum ini menjadi bukti komitmen UIN Jakarta dalam merespons tantangan tersebut. Ia menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus memperluas jejaring akademik internasional.

Partisipasi 23 mahasiswa filantropi Islam UIN Jakarta di ICIIS 2025 menjadi tonggak penting dalam pengembangan akademik. Mereka tidak hanya membanggakan almamater, tetapi juga menghadirkan perspektif segar tentang peran filantropi Islam dalam pembangunan global. Artikel-artikel yang dipresentasikan di forum ini mencerminkan keseriusan mahasiswa dalam mengembangkan riset berkualitas yang siap diterbitkan di jurnal bereputasi internasional. Lebih jauh, karya-karya mereka membuka ruang diskusi akademik baru yang relevan dengan agenda SDGs. Dari isu wakaf, zakat, hingga manajemen hijau, semua dipaparkan dengan pendekatan interdisipliner yang visioner. Forum ini juga menjadi sarana penting untuk melatih kapasitas diplomasi akademik generasi muda. Dengan demikian, kontribusi mahasiswa filantropi Islam UIN Jakarta di forum ini dapat disebut sebagai investasi strategis bagi masa depan peradaban Islam.(ro/ja)