Akhmad Zidni Mubarok Teliti Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Membangun Identitas sebagai Partai Terbuka
Akhmad Zidni Mubarok Teliti Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Membangun Identitas sebagai Partai Terbuka

Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah menggelar Ujian Tesis ke-2736 di Ruang Teater  pada Senin, 25 November 2024 dengan kandidat Akhmad Zidni Mubarok.

Akhmad Zidni Mubarok merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam dengan konsentrasi Politik Islam. Zidni  menulis tesis berjudul “Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Membangun Identitas sebagai Partai Terbuka”.

Dalam komunikasi politik sebagai partai terbuka, PKS menerapkan model komunikasi pragmatis. Yaitu kegiatan penyampaian pesan dengan tujuan memperoleh kegunaan atau keuntungan dari pesan tersebut. Sedangkan komunikasi politik pragmatis PKS menerapkan isu dan kebijakan terbuka yang berasaskan pada nilai universalitas untuk menarik pemilih nasionalis. Komunikasi pragmatis PKS diaplikasikan pada isu-isu kerakyatan yang ditawarkan dalam bentuk program kerja dan agenda politik PKS kepada khalayak pemilih luas.”

Dalam penelitiannya, Zidni menjelaskan bahwa PKS menerapkan komunikasi politik dua arah. Pertama, komunikasi politik internal untuk basis tradisional pemilihnya, yang dibantu dengan sistem kaderisasi dan isu Islamis. Dimana sistem komunikasi internal ini ditengarai oleh Murabbi sebagai agen propaganda PKS untuk memberikan pemahaman tentang ide dan gagasan para elite partai kepada basis akar rumput Kedua, komunikasi politik eksternal yang menerapkan isu dan kebijakan terbuka yang berasaskan pada nilai universalitas Islam untuk menarik pemilih nasionalis.

Menurut Zidni, dua arah komunikasi politik ini membantu PKS dalam menjaga basis pemilih tradisional untuk tetap solid dan membantu dalam upaya memperluas pangsa pasar PKS untuk merebut suara pemilih nasionalis  dan sekuler. Mau tidak mau, PKS harus bisa merebut pemilih nasionalis yang berteduh di rumah-rumah partai nasionalis, untuk memperoleh jumlah pemilih baru yang akan berdampak pada eksistensi dan agenda partai.
 
Zidni menyatakan bahwa PKS dalam pesan politiknya memanfaatkan dua isu utama, yaitu isu Islamis dan isu non Islamis. Isu non Islamis diarahkan pada program dan kebijakan kerja politik PKS dalam menarik pemilih nasionalis. Sedangkan isu Islamis ditujukan untuk memperkuat citra sebagai partai dakwah, guna menarik perhatian dan solidaritas basis pemilih tradisional PKS. 

Akhmad Zidni Mubarok berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, di hadapan para penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Dr. Gun Gun Heryanyo, M.Si, Dr. Arief Subhan, M.Ag, dan Dr. Rubiyanah, MA.

Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Akhmad Zidni Mubarok  dinyatakan lulus dalam Ujian Tesis dengan predikat Sangat Memuaskan dan ditetapkan sebagai magister ke-2736 dalam bidang pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Nurul Afifah/JA)