Diskusi Rutin ke-6 SPs UIN Jakarta Bahas Metodologi dalam Penelitian
Gedung Perpustakaan Riset Pascasarjana, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta menggelar diskusi keenam bertajuk "Perumusan Metode Penelitian Kepustakaan, Lapangan, dan Internet", dengan narasumber Dr. Rizqi Handayani, MA, Sekretaris Program Studi Magister dan dosen SPS UIN Jakarta, dan Dr. Suwendi, M.Ag, pendiri Klub Riset Bildung dan dosen SPs UIN Jakarta. Kegiatan yang didukung oleh Klub Riset Bildung dan Genmaster SPs UIN Jakarta ini digelar pada Selasa (23/01/2024)bertempat di ruang Perpustakaan Riset Pascasarjana UIN Jakarta, serta dihadiri oleh sejumlah mahasiswa baik secara langsung maupun daring.
Menurut Suwendi, penentuan metode penelitian ini sangat erat dengan rumusan masalah yang akan dijawab dalam riset. “Jika kita tidak mampu merumuskan masalah dengan baik, maka berpotensi akan mengalami kesalahan dalam menentukan metodologi yang dipilih. Oleh karenanya, kedua hal tersebut harus dikuasai secara maksimal oleh peneliti”, ungkap Suwendi.
Di bagian lain, Suwendi menekankan pentingnya penguasaan terhadap metodologi riset ini. “Bahkan, terdapat sebuah ungkapan al-Ṭarīqatu ahammu min al-māddah, yang berarti penguasaan terhadap metodologi itu jauh lebih penting daripada materi itu sendiri”. Ia menggarisbawahi bahwa metode penelitian yang baik akan berimplikasi terhadap hasil riset yang berkualitas.
Narasumber lainnya, Dr. Rizqi Handayani, M.A, memberikan pemaparan yang mendalam mengenai metode penelitian. Dalam uraiannya, ia menegaskan bahwa peneliti merupakan instrumen kunci dalam menentukan metode penelitian, sebab merekalah yang paling mengetahui metode yang tepat untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. “The resercher is the key instrumen”, ungkapnya.
Dr. Rizqi Handayani, M.A secara rinci menjelaskan metode kepustakaan dan lapangan, namun tetap mengutarakan keraguan terkait metode internet. Ia menyatakan bahwa metode pengambilan data dari internet dapat dikategorikan sebagai metode kepustakaan dan lapangan, meskipun bersifat digital. Metode kepustakaan (library research) merupakan kegiatan yang melibatkan pengumpulan, membaca, mencatat, dan mengolah data pustaka. Langkah-langkahnya melibatkan pemaduan temuan dari berbagai sumber, menganalisis berbagai bacaan, serta mengkritisi atau memberikan gagasan kritis untuk menghadirkan temuan baru.
Sementara itu, metode lapangan (field research) adalah penelitian sistematis mengenai kehidupan sehari-hari yang dilakukan di lokasi tertentu. Dalam melakukan penelitian lapangan, diperlukan penentuan lokasi, deskripsi latar belakang atau alam sosial yang diteliti, dan pengumpulan data melalui observasi, teknik catat, rekaman, catatan lapangan, wawancara formal dan informal.
Acara ini dipandu oleh Ahmad Junizar, koordinator Klub Reset Bildung dan akif sebagai mahasiswa SPs UIN Jakarta. Ia berharap agar diskusi ini dapat membantu mahasiswa dan akademisi dalam penulisan karya ilmiah. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari Selasa di Gedung Perpustakaan Riset SPs UIN Jakarta yang sekaligus menjadi wahana bagi peserta untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan riset, sambil berharap akan ada inovasi dalam diskusi-diskusi mendatang. (Ahmad Junizar/Suwendi/J)