Dosen Tamu Queensland University Tekankan Umpan Balik sebagai Konstruksi Pengembangan Akademik
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Pusat Layanan Kerja Sama Internasional (PLKI) dan SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka melakukan penguatan keilmuan untuk mahasiswa pada Selasa, 12 November 2024 mendatangkan dosen tamu dari Central Queensland University, Australia. Dosen tamu dengan bidang keahlian ICT (Information and Communication Technology), Ritesh Chugh, Ph.D memaparkan kuliah terbuka dengan tema “Understanding Feedback in Academic Research” selama hampir 3 jam di hadapan para mahasiswa Sekolah Pascasarjana.
Ritesh Chugh yang juga dikenal sebagai pakar sosio-teknologi sistem informasi menjelaskan bahwa umpan balik (feedback) memainkan peran yang sangat vital dalam mengembangkan kualitas penelitian dan memperluas hasil temuan ilmiah. Ritesh mengungkapkan umpan balik sebagai bagian penting dari filosofi “TEACHING” yang diciptakannya mencakup dari Thoughtful, Eclectic, Approachable, Challenging, Humorous, Inquisitive, Natural and Gauging.
Interaksi umpan balik disebut Ritesh sebagai konstruksi pengembangan akademik yang dalam praktiknya dapat berlangsung ke dalam proses paling sederhana, dalam bentuk komentar pada bimbingan akademik antara mahasiswa dan dosen. Ritesh bahkan menyoroti pentingnya hubungan antara Promotor dengan Mahasiswa yang dibimbingnya, karena pada saat itu konstruksi akademik terjadi secara intens.
Beberapa mahasiswa yang hadir di dalam kuliah tamu menanggapi paparan Ritesh dengan meminta saran bagaimana trik membangun komunikasi dengan promotor untuk bisa menghasilkan umpan balik yang konstruktif.
Sebagai seorang pengajar yang menurut Ritesh sebagian besar pengalamannya di lingkungan pendidikan multikultural, hal terpenting dalam membangun interaksi untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif terletak pada bagaimana mahasiswa dan dosen saling terbuka untuk membangun argumen, memperbaiki metodologi dan membuka kesempatan bersama untuk menemukan hal baru.
Ritesh mengakui bahwa umpan balik membutuhkan kemampuan untuk menerima masukan. Tantangan terbesar dari umpan balik disebut Ritesh terletak pada bagaimana umpan balik yang terdengar seperti kritik, menjadi masukan untuk mengembangkan konstruk pengetahuan yang lebih luas.
Ritesh yang dalam akun Profil di Portal Kampusnya telah menjadi pembicara di banyak platform media populer mengatakan bahwa dirinya tertarik datang ke Indonesia untuk mendapatkan informasi terutama yang berkaitan dengan isu sosial-teknologi dalam pembelajaran. Interaksinya bersama para mahasiswa SPs disampaikannya sebagai bagian dari bagaimana dirinya membangun konstruksi pendidikan multikultural yang memberinya bekal untuk memahami isu domestik dan global dari berbagai negara.
Ritesh juga membuka diri kepada para mahasiswa SPs untuk bisa berinteraksi melalui akun sosial medianya, serta mendorong para mahasiswa dan sivitas di UIN Jakarta untuk bisa memberikan umpan balik atas publikasi-publikasinya yang sudah cukup banyak tersebar di berbagai jurnal. (IH)