Dr. Suci Ramadhan Ungkap Perlindungan Anak di Indonesia Lebih Progresif Dibanding di Tunisia
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar ujian disertasi doktor ke-1527 di ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA pada Kamis, 15 Februari 2024, dengan promovendus Suci Ramadhan.
Suci Ramadhan merupakan mahasiswa Program Studi Doktor Pengkajian Islam, konsentrasi Hukum Islam. Dia menulis disertasi dengan judul Perlindungan Hukum dan Hak Asasi Anak di Negara Muslim: Studi Komparatif Anak Korban Kekerasan Domestik di Indonesia dan Tunisia.
Disertasi yang ditulis oleh mahasiswa Awardee Program Magister Lanjut Doktor (PMLD) dari Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2019-2023 menemukan kebaruan (novelty) dalam risetnya. Dalam temuannya terungkap perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan domestik di Indonesia cenderung lebih responsif-progresif dibandingkan dengan Tunisia yang responsif - konservatif.
Hal ini dibuktikan melalui beberapa pasal yang diatur oleh peraturan perundang-undangan Indonesia lebih komprehensif memuat nilai kepastian, keadilan dan kemanfaatan hukum baik dibandingkan dengan Tunisia, baik secara produk hukum maupun materi muatannya.
Ujian promosi doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. Yusuf Rahman, M.A., dengan tim penguji Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA; Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM; Prof. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, SH, MH, MA; Prof. Dr. Kamarusdiana, MH; Prof. Dr. Ulfah Fajarini, M.Si; Prof. Dr. Khamami Zada, MA; Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA.
Temuan disertasi ini mencakup dua hal penting. Pertama, studi ini menunjukan bahwa anak korban kekerasan domestik di Indonesia dan Tunisia mempunyai angka yang masih tinggi hingga saat ini. Faktor terjadinya kekerasan pada anak tersebut ditengarai oleh faktor internal yaitu ekonomi, pendidikan dan moralitas, psikologis dan mental, struktur keluarga; sementara pada faktor eksternal yaitu kondisi sosial budaya, lingkungan dan masyarakat, kesadaran dan penegakan hukum.
Kedua, secara yuridis, Indonesia dan Tunisia telah mengatur perlindungan anak dalam bentuk perlindungan hukum pidana, perdata, sosial, medis, restitusi dan kompensasi. Menurut perspektif maqaşid al- shariah, kekerasan terhadap anak di ruang domestik merupakan tindakan kerusakan yang dapat merusak aspek maqasid al-shari'ah maka harus dihindari berdasarkan prinsip dar al-mafasid. Sementara, perlindungan anak korban kekerasan menurut prinsip jalb al-maşalih mencakup upaya menjaga agama (hifdz al-din); menjaga jiwa (hifdz al-nafs); menjaga akal (hitz al-'aql); menjaga keturunan (hifz al-nasl) menjaga harta (hifz al-mal) adalah kemaslahatan yang harus dicapai. Melalui perbandingan ini, secara substansi Indonesia cenderung lebih responsif-progresif dibandingkan Tunisia yang responsif-konservatif dalam upaya perlindungan anak korban kekerasan domestik
Perbedaan dari penelitian sebelumnya, disertasi ini menyelisihi temuan Hamida (2022) dan Yusyanti (2020) bahwa perlindungan hukum anak korban kekerasan domestik di Indonesia belum diatur secara tegas dalam peraturan perundang-undangan, dan saksi pidana yang cenderung ringan. Dalam ujian promosi doktor, Suci Ramadhan berhasil lulus dengan predikat Cumlaude. Suci Ramadhan merupakan doktor ke-1527 SPs UIN Jakarta. (Arman/RFA/J)