Imam Sadili Meneliti Amar Makruf Nahi Munkar Menurut Ibnu Taimiyah Persfektif CIvil Society
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Promosi Doktor ke-1543 di ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA pada Jumat, 26 April 2024, dengan promovendus Imam Sadili.
Imam Sadili merupakan mahasiswa Program Studi Doktor Pengkajian Islam, konsentrasi Dakwah dan Komunikasi. Ia menulis disertasi yang berjudul Amar Makruf Nahi Munkar Menurut Ibnu Taimiyah Persfektif CIvil Society.
Ujian yang dilaksanakan secara luring di bawah bimbingan Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA, Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih, MA dan Dr. Usman Syihab, MA, dan diuji dihadapan dewan penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA, Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih, MA, Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag, Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, dan Prof. Dr. Usep Abdul Matin, S.Ag, MA, Ph.D.
Penelitian yang di tulis oleh Imam Sadili, dalam temuannya memaparkan bahwa Teks amar makruf nahi munkar Ibnu Taimiyah dilatarbelakangi tradisi kuat mazhab Hanbali dalam penulisan dan praktek amar makruf nahi munkar. Amar makruf nahi munkar juga menurut Ibnu Taimiyah dijelaskan dalam kitabnya al-Amr bi al-Ma’ruf wa al-Nahy ‘an al-Munkar dan al-Hisbah dan lainnya yang memuat definisi Amar makruf nahi munkar, metode pelaksanaan, media dan aspek psikologi serta kasus-kasus Amar makruf nahi munkar. Dalam Amar mkaruf nahi munkar tidak terdapat indikasi radikal dalam dakwah Ibnu Taimiyah.
Tidak hanya itu Imam Sadili juga menemukan Amar makruf nahi munkar Ibnu Taimiyah Perspektif Civil Society Tomas Janoski ke dalam 4 ranah. Pertama Negara , tentang pemimpin, wilayah dan elemen-elemen negara serta fungsinya. Juga masalah Amar makruf nahi munkar Negara melalui jihad dalam pemikiran Ibnu Taimiyah. Kedua pasar yang dalam pemikiran Ibnu Taimiyah direpresentasikan pada permasalahan penipuan dalam jual beli, pemusnahan barang palsu dan intervensi negara kepada harga pasar. Ketiga ranah publik yang direpresentasikan dengan filantropi Islam, zakat, sedekah, hibah, aspek agama (syariat, akidah dan tasawuf), kemudian kesehatan dengan ruqyah dan pendidikan. Keempat ranah privat yang menjelaskan keluaraga, tunangan, perkawinan, khalwat, zina lgbt dan pertemanan beserta pelanggarannya. Keempat ranah tersebut adalah poin-poin civil society Tomas Janoski dalam pemikiran Ibnu Taimiyah.
Imam Sadili juga mengemukakan alasan pemilihan tema ini dalam disertasinya, menurutnya Sosok Ibnu Taimiyah dalam Amar makruf Nahi munkar menuai kontroversi. hal itu dikarenakan penelitian ini perlu diangkat oleh Imam Sadili dalam pemilihan tema disertasinya.
Dalam ujian promosi doktor ini, Imam Sadili berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan. Imam Sadili merupakan doctor ke-1543 dari SPs UIN Jakarta. (Al mudzil/JA).