Kuliah Umum “Mengimajinasikan Kafir di Negara Bangsa Indonesia yang Multirelijius”
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Public Lecture dengan tema “Imagining Kafir In Multireligious Indonesia” dengan narasumber, Ass. Prof. Dr. Muhamad Ali, MA, dosen University of California, Riverside, yang dihadiri mahasiswa dan sejumlah dosen Sps UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis, 18 Juni 2024 pukul 09.00-selesai WIB.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Direktur, Prof. Dr. Yusuf Rahman, M.A., Ketua Program Studi Magister Hamdani, M.Ag, Ph.D., Sekretaris Program Studi Doktor Dr. Maswani, M.A., dan Sekretaris Program Studi Magister Dr. Rizqi Handayani, M.A., serta mahasiswa dan alumni program studi Magister dan doktor SPs UIN Jakarta.
Acara public lecture ini dibuka dengan pengantar dari Wakil Direktur SPs UIN Jakarta. Menurutnya, presentasi kuliah umum diumpamakan dengan kegiatan work in progress (WIP) di SPs UIN Jakarta, karena penelitian Ass. Prof. Ali masih berjalan dan harus selesai tahun 2025. Oleh karena itu, mahasiswa bisa belajar dari kuliah umum ini bagaimana menyusun pertanyaan penelitian, metode penelitian, perdebatan teoretis serta argumen atau thesis statement dari penelitian ini.
Dalam pemaparan materi narasumber, Ass. Prof. Dr. Muhammad Ali, MA menjelaskan secara komprehensif rencana penelitiannya mulai dari judul, latar belakang penelitian, metode, teori, hingga kontribusi yang akan disumbangkan. Isu utamanya adalah bagaimana konsep kafir diimajinasikan di Indonesia.
Menurutnya, “Istilah kafir selalu diperdebatkan di kalangan umat Islam dan memiliki perspektif masing-masing. Istilah kafir ini juga telah dikaji oleh beragam ormas keagamaan khususnya di Indonesia.” Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitiannya terdiri atas kajian terhadap sumber-sumber tekstual Islam, konteks dan berbagai dimensi kehidupan terkait hubungan antara umat Islam dan non muslim, survei terhadap sikap umat Islam terhadap pluralisme agama, serta interview kepada berbagai tokoh agama dan ormas agama.
Kerangka teoretis yang digunakan bersumber dari karya J.Z. Smith Imagining Religion dan Relating Religion, Y. Patel The Muslim Difference dan M. Jurgensmeyer Religious Othering. Konsep yang diperdebatkan adalah tentang “othering and belonging,” “difference and similarity,” religious exclusivism and social inclusivism”, “identity and ethics.”
Ass. Prof. Dr. Muhammad Ali, MA telah mencanangkan bahwa kajiannya bersifat interdisipliner, karena ia akan mengkaji konsep ini dari sudut teks skriptural, pemikiran sufistik dan filosofis, politik dan hukum, seperti dalam kasus doa lintas agama dan pernikahan beda agama, serta konsep ukhuwwah islamiyyah, wathaniyah dan insaniyyah, termasuk dari sudut pendidikan seperti bagaimana agama diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi. Walaupun banyak tema yang dibahas namun ia menegaskan bahwa semuanya terkait dengan bagaimana konsep kafir diimajinasikan di negara bangsa Indonesia yang multi-religius.
Di sela-sela sesi tanya jawab, narasumber menyampaikan terima kasih terhadap beberapa masukan dari penanya terkait posisi kelompok indiginous religions dan peran negara terhadap tema penelitian.
Prof. Yusuf Rahman dalam kesempatan menutup acara public lecture menganjurkan bahwa sebagai peneliti dan akademisi, walaupun sehari-hari kita sebagai practicing muslim, namun ketika meneliti tentang Islam dan masyarakat muslim, harus bersikap sebagai akademisi, sebagaimana yang dikatakan oleh narasumber, yaitu menjelaskan “why they think the others as kafir”, dan bukan malah ikut menjudge apalagi menghakimi. Ia berharap semoga penelitian ini segera terselesaikan sehingga kita bisa banyak belajar dari hasil penelitian tersebut.
Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dengan narasumber, segenap pimpinan SPs, dosen, dan mahasiswa program magister dan doktor SPS UIN Jakarta. (Al Mudzill/Farkhan Fuady/JA)