Mengelola Akun Sinta, Garuda, Google Scholar, WOS, dan Scopus
Gedung Perpustakaan Riset Pascasarjana, BERITA SEKOLAH-Rabu, tanggal 17 Januari 2024, Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta didukung oleh Klub Riset Bildung dan Genmaster SPs UIN Jakarta sukses menggelar diskusi keenam dalam seri acara bertajuk "Mengelola Akun Sinta, Garuda, Google Scholar, WOS, dan Scopus". Diskusi yang berlangsung di ruang Perpustakaan Riset Pascasarjana UIN Jakarta ini dihadiri oleh peserta secara langsung maupun daring, dengan membahas tema yang sangat penting untuk mencari referensi yang kredible dalam penulisan karya ilmiah.
Suwendi, dosen SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus pemateri utama, menyoroti pentingnya kemampuan mengenal platform alat bantu dalam mencari rujukan seperti sinta, Scopus, WOS, Google Scholar, Garuda, Buku. Ia menekankan bahwa setiap mahasiswa harus memiliki akun, minimal Google Scholar, agar para mahasiswa bisa termotivasi untuk menulis artikel, sehingga dengan adanya akun google scholar tersebut mahasiswa dapat melihat artikel yang sudah di sitasi oleh peneliti lain.
“Pergerseran penyajian riset yang semula berbasis paper menjadi paperless secara online harus diimbangi dengan kecakapan para peneliti, tak terkecuali mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi, dengan penguasaan sejumlah platform digital yang berkembang saat ini. Di samping berdampak akses yang lebih mudah, penyajian secara paperless ini juga lebih abadi sehingga bisa dinikmati beberapa generasi berikutnya”, ungkap Suwendi.
Farkhan Fuadi, Mahasiswa Program Studi Magister Pengkajian Islam SPs UIN Jakarta, sebagai pembicara kedua memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya mahasiswa mengenal rujukan dalam menulis artikel, seperti Moraref, CrossReff, BASE, DOAJ, Dimensions, Sciendirect. Farkhan menambahkan satu platform alat bantu dalam menulis artikel, yaitu Orchid, dalam penjelasannya bahwa setiap mahasiswa sebaiknya memiliki akun Orchid.
"Pentingnya orchid bagi setiap peneliti agar saling terhubung satu sama lain, karena orchid mampu memberikan informasi antar sesama penulis yang melebihi google Scholar,” ujar Farkhan.
Diskusi juga memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk membuat akun masing-masing dan dipandu secara langsung oleh kedua pemateri, terlihat semua peserta yang hadir baik secara offline maupun online sangat antusias karena mayoritas dari peserta belum memiliki akun yang paling dasar bagi seorang peneliti yaitu Google Scholar.
Arman, selaku moderator, menyampaikan penutup dalam diskusi ini dengan menekankan setiap mahasiswa harus fokus menulis artikel, karena dengan adanya artikel yang publish di Jurnal, akan memberikan semangat tersendiri untuk selalu menulis, kemudian terdapat kesenangan tersendiri dalam menulis ketika salah satu tulisan di sitasi oleh peneliti lain.
SPs UIN Jakarta berkomitmen kuat dalam mendukung pengembangan kemampuan riset di kalangan mahasiswa dan akademisi. Kegiatan rutin yang diadakan setiap hari Selasa di Gedung Perpustakaan Riset SPS UIN Jakarta menjadi wadah bagi para peserta untuk terus memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam dunia riset.
Diskusi berlangsung penuh antusias dan semangat, dengan pertanyaan-pertanyaan yang memperkaya diskusi dari peserta yang hadir baik langsung maupun daring. Klub Riset Bildung tetap berkomitmen menjadi garda terdepan dalam menggalang minat dan kemampuan riset di lingkungan kampus. Acara ditutup dengan harapan akan adanya diskusi-diskusi mendatang yang juga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di lingkungan akademis. (Arman/swd/j)