Menteri Agama Sampaikan Kuliah Umum
MENTERI Agama Lukman Hakim Saefuddin memenuhi janjinya datang ke kampus Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta di Ciputat, Banten, pada 19 Mei 2016. Ia datang selain untuk menyampaikan kuliah umum, juga membicarakan mengenai rencana pengembangan sekolah yang berdiri sejak tahun 1982 tersebut.
Sebelumnya, saat pimpinan SPs UIN Jakarta berkunjung ke kantor Kementerian Agama pada awal April lalu, Menag Lukman Hakim Saefuddin diminta hadir untuk memberikan kuliah umum. Menag pun berjanji akan datang pada akhir April namun tertunda. Kedatangan Menag sekaligus untuk melihat dari dekat mengenai perkembangan kampus SPs UIN Jakarta.
Menag datang ke kampus SPs UIN Jakarta sekitar pukul 13.30. Ia disambut Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Prof Dr Amsal Bakhtiar, Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada, Ketua Senat Universitas Prof Dr M. Atho Mudzhar, Direktur SPs UIN Jakarta Prof Dr Masykuri Abdillah, Ketua Program Doktor Prof Dr Didin Saepudin, dan Ketua Program Magister Dr JM Muslimin.
Setibanya di kampus, ia pun didaulat untuk memberikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa, baik program magister maupun program doktor.
Dalam ceramahnya bertajuk "Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dalam Penguatan Islam Moderat dan Wawasan Kebangsaan", Menag di antaranya mengungkapkan mengenai pentingnya menjaga toleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia, baik antarumat beragama maupun intern umat beragama. Menurut dia, toleransi yang benar adalah dengan memberi, bukan menuntut. Maksudnya, pihak mayoritas harus memberi kepada minoritas dan bukan sebaliknya. Kalau semua menuntut, maka pasti tidak akan mendapatkan. Tetapi sebaliknya, kalau semua memberi maka akan mendapatkan. "Itu logikanya," kata Menag.
Pada bagian lain, Menag juga menyatakan bahwa umat beragama hanya diminta Tuhan untuk menebarkan kebaikan dan bukan memperbanyak umat. "Soal hidayah itu urusan Tuhan," tandas putra mantan Menteri Agama era Presiden Soekarno, KH Saefuddin Zuhri, itu.
Sementara itu, Direktur SPs UIN Jakarta Prof Dr Masykuri Abdillah dalam sambutannya mengemukakan mengenai keberadaan sekolah yang dipimpinnya. Saat ini, kata dia, gedung SPs UIN Jakarta sudah cukup tua dan termasuk gedung paling lama dibangun dibandingkan dengan gedung-gedung lain yang ada di UIN Jakarta. Karenanya ia berharap Menag dapat memperhatikan dan membantu dengan membangun gedung baru yang lebih representatif. (ns)