Bandung, BERITA SEKOLAH Online- Para mahasiswa program doktor yang sedang menyelesaikan disertasi diminta untuk menulis karya ilmiah dengan baik dan bermutu. Tak hanya dari segi isi tetapi juga teknik menulis dan penggunaan bahasanya. Selain itu, menulis disertasi harus sesuai dengan konsentrasi atau bidang keilmuan mahasiswa karena akan menjadi referensi seumur hidup.

Demikian benag merah hasil penyelenggaraan workshop mengenai percepatan studi bagi mahasiswa program doktor penerima beasiswa Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama angkatan 2014 di Bandung, Jawa Barat pada 26-27 Mei 2016. Workshop yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta tersebut diikuti oleh sedikitnya 21 peserta yang saat ini sedang menyelesaikan penulisan disertasi.

Hadir sebagai narasumber guru besar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Prof Dr Nanang Fattah, Direktur SPs UIN Jakarta Prof Dr Masykuri Abdillah, Ketua Program Doktor Prof Dr Didin Saepudin, dan Ketua Program Magister Dr JM Muslimin.

Nanang mengatakan, selain menulis judul yang mudah dipahami, isi disertasi juga harus sesuai dengan konsentrasi keilmuan si penulis disertasi itu sendiri bagi para pembacanya. "Jika tidak, hasil karya ilmiah seperti disertasi menjadi tidak menarik dan bahkan akan kehilangan momentum sebagai penulis berpengalaman," katanya. (ns/ah)