Muhammad Anwar Fathoni, Perilaku Konsumen Muslim terhadap Perbankan Syari’ah
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (SPs UIN Jakarta) menggelar sidang promosi doktor ke-1522 di ruang auditorium Prof. Dr. Suwito, MA pada Selasa, 6 Februari 2024.
Promovendus Muhammad Anwar Fathoni mahasiswa program doktor Pengkajian Islam konsentrasi Ekonomi Islam berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Sosiopolitik, Religiusitas, Motivasi, dan Reputasi dalam Perilaku Konsumen Muslim terhadap Perbankan Syariah: Studi Kasus Warga NU dan Muhammadiyah dengan predikat yudisium sangat memuaskan.
Ujian promosi doktor diketuai oleh Direktur SPs UIN Jakarta, Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM; Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si dan Prof. Nur Hidayah, S.Ag, SE, MA, MA, Ph.D sebagai promotor. Tim penguji terdiri dari Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag; Prof. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag, MH; dan Prof. Dr. JM. Muslimin, MA.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Anwar Fathoni merupakan penelitian mix method untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen muslim warga NU dan Muhammadiyah yang memiliki basis masa terbesar di Indonesia.
Dalam disertasi ini terdapat empat temuan penting atas variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen warga NU dan Muhammadiyah. Pertama, variabel sosiopolitik yang memiliki peran penting dalam membentuk sikap, minat, dan perilaku konsumen. Semakin tinggi religiusitas dan identitas sosiopolitik religius konsumen, maka akan membentuk sikap yang baik dan minat yang tinggi untuk mengakuisisi, menggunakan, dan mendisposisikan perbankan syariah di Indonesia.
Kedua, variabel motivasi yang dinilai penting dalam menentukan pilihan warga NU dan Muhammadiyah dalam memilih perbankan syariah sebagai bank pilihan. Motivasi dan dorongan yang tinggi mempengaruhi minat mereka pada perbankan syariah. Dalam hal ini, diuji dengan model struktural yang berpengaruh positif.
Ketiga, adanya variabel kepercayaan normatif yang berperan penting dalam peningkatan norma subjektif, minat, dan perilaku konsumen. Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh positif yang dirasakan oleh warga NU dan Muhammadiyah.
Keempat, reputasi yang baik dari perbankan syariah. Hasil uji model struktural menunjukkan adanya pengaruh positif dari reputasi yang baik atas minat dan perilaku konsumen di mata warga NU dan Muhammadiyah.
Promovendus juga menyimpulkan adanya tiga jenis perilaku konsumen yang ada pada warga NU dan Muhammadiyah yaitu perilaku konsumen idealis, realistis, dan pragmatis. dari ketiga jenis tersebut menghasilkan perilaku yang berbeda. Konsumen idealis lebih memilih hanya menggunakan produk perbankan syariah, konsumen realistis pada penggunaan produk bank konvensional, sementara konsumen pragmatis menggunakan keduanya.
Ada beberapa catatan penting yang disampaikan oleh para penguji terkait kritik, apresiasi, dan saran. Guru besar bidang Ekonomi Islam, Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag memberikan apresiasi kepada promovendus atas proses yang dilampaui dari work in Progress (WIP), ujian pendahuluan, dan promosi yang sangat singkat tetapi begitu teliti dalam menjabarkan tiap bagian. Ia kemudian menambahkan bahwa sebenarnya membandingkan perbankan syariah dengan konvensioanl tidak apple to apple sehingga disertasi ini seharusnya lebih membidik bagaimana sharia customer behavior dalam kehidupan sehari-hari warga NU dan Muhammadiyah sebagai objek penelitian.
Penguji yang lain seperti Prof. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag, MH juga mempertanyakan adanya perubahan judul dari WIP , ujian pendahuluan, dan ujian promosi yang selalu berubah. Apakah mempengaruhi isi atau temuan yang dihasilkan sehingga terlihat adanya relevansi judul dengan isi.
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku promotor bertanya kepada promovendus terkait kenapa kebanyakan masyarkaat muslim bahkan dosen di kalangan Kemenag pun banyak yang tidak menggunakan bank syariah?
Dengan jelas promovendus menjelaskan bahwa meskipun aspek religiutas sebagai alasan normatif kuat, tetapi ketika aspek layanan dan manfaat (aksesbilitas) nya kurang, maka hal ini akan berpengaruh pada keputusan untuk menggunakan bank syariah. (Aisyah/J)