Penguatan Akademik Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Strategi Efektif Menulis Jurnal Berdampak
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SPs - Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Penguatan Akademik Penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan tema : Strategi Efektif Menulis Artikel Jurnal Nasional dan Internasional Berdampak. Acara yang bertujuan mengasah kompetensi menulis mahasiswa untuk publikasi artikel jurnal ini digelar di Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA pada hari Senin, 20 Oktober 2025.
Pelaksanaan kegiatan ini membuktikan komitmen SPs UIN Jakarta dalam mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai bidang keilmuan, tetapi juga mampu berkontribusi melalui publikasi ilmiah di kancah nasional maupun global.
Acara dibuka secara oleh Kaprodi Magister Pengkajian Islam, Hamdani, M.Ag, Ph.D. Dalam sambutannya, Dr. Hamdani menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber dan berharap melalui penguatan akademik ini, para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan karya tulis yang layak terbit di jurnal-jurnal terkemuka, baik nasional maupun internasional.
Dalam paparannya Prof. Manneke dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada satu bagian pun dari karya ilmiah yang berdiri lebih penting dari yang lain, yang terpenting adalah adanya kesesuaian dan keterkaitan yang erat antara setiap bagian dalam struktur penulisan.
Keselarasan ini, lanjut Prof. Manneke, harus tampak gamblang dan menjadi perhatian utama pada empat unsur krusial: rumusan permasalahan riset, metodologi yang digunakan, alat bantu yang dipilih, dan tujuan akhir yang ingin dicapai. Empat elemen ini merupakan fokus utama dan mendapat pemeriksaan ekstra-cermat oleh editor dan reviewer jurnal.
Prof. Manneke menekankan bahwa karya ilmiah yang berkualitas selalu berawal dari Rumusan Permasalahan Riset yang spesifik dan rinci. Rumusan masalah yang tajam membantu peneliti dan pembaca mengidentifikasi research gap atau kekosongan pengetahuan yang hendak diisi oleh penelitian yang diajukan.
Selain rumusan masalah, peran Tinjauan Pustaka juga disoroti pentingnya. Tinjauan Pustaka yang komprehensif adalah kunci untuk menemukan research gap yang tepat, memastikan kebaruan (valid novelty) riset, dan membuktikan bahwa penulis memiliki otoritas karena telah melakukan pemeriksaan cermat (due diligence) terhadap bangunan pengetahuan di bidangnya.
Untuk memecahkan masalah, pemilihan Metodologi dan Kerangka Teoritis menjadi penentu. Metodologi harus memuat langkah, prosedur, dan urut-urutan yang jelas dan runut, dengan justifikasi kuat untuk pemilihan alat bantu teoritis. Prof. Manneke menantang penulis untuk memastikan alat bantu teoritis dipilih benar-benar sesuai dan efektif, serta tidak terkesan dipaksakan, apalagi hanya didasarkan pada kesukaan atau popularitas teori.
Terakhir, Tujuan Riset harus dirumuskan sebagai outcome atau capaian yang jelas dan bukan sekadar aktivitas (seperti "menganalisis" atau "mengkaji"). Tujuan harus menunjukkan signifikansi akademik bagi pengembangan ilmu, sumbangan kepada komunitas sosial/budaya, atau kegunaan dalam memengaruhi kebijakan tertentu. Intinya, tujuan riset harus menunjukkan apa yang akan dicapai atau dihasilkan jika permasalahan riset dapat dijawab dengan memuaskan.
Sesi diskusi semakin menarik dan interaktif dengan peran Dr. Rizqi Handayani, MA sebagai moderator. Kehadiran Wakil Direktur SPs Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA dan Sekprodi Doktor Pengkajian Islam Dr. Maswani, MA turut memperkaya suasana akademik dalam acara tersebut.(JA)