Seminar dan Bedah Buku "Islamic Studies dalam Karya Dosen SPs UIN Jakarta
Seminar dan Bedah Buku "Islamic Studies dalam Karya Dosen SPs UIN Jakarta

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Tiga Dosen Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Didin Saepudin, MA dan Dr. Suwendi, M.Ag pada tanggal 26 November 2024 menghadirkan Buku terbarunya kepada publik. Prof. Dr. Zulkifli, MA bersama dengan Muhammad Fahri, M.Pd memaparkan buku tentang “Syiah di Mata Milenial Indonesia”, Prof. Dr. Didin Saepudin, MA bersama dengan Dr. Andri Andriansyah, M.Pd memaparkan buku tentang “Islam dan Ilmu Pengetahuan” dan Dr. Suwendi, M.Ag memaparkan buku tentang “Pemikiran Pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari”. 

Hadir sebagai kritikus terhadap buku yang sedang dibedah, Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara (Guru Besar Filsafat Islam UIN Jakarta), Prof. Dr. Komarudin, M.Si (Rektor Universitas Negeri Jakarta), Dr. Ahmad Suaedy, MA.Hum (Dekan Fakultas Islam Nusantara UNUSIA). Kegiatan yang diselenggarakan secara luring dan daring ini dimoderatori oleh Dr. Rizky Handayani, MA, Sekretaris Program Studi Magister Sekolah Pascasarjana. 

Prof. Dr. Zulkifli, MA yang juga merupakan Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjelaskan bahwa buku yang ditulisnya merupakan pembahasan yang sudah lama dikaji sejak penelitian disertasinya di tahun 2001. Bersama dengan Muhammad Fahri, Direktur SPs UIN Jakarta ini kembali menggali tentang Syiah dengan perspektif baru, milenial Indonesia. Fahri menyebutkan bahwa latar belakang dari penulisan buku ini dimulai dari masih maraknya stigmatisasi, diskriminasi terhadap kelompok Syiah, yang memandang Syiah bukan muslim. Untuk bisa membaca kondisi milenial dan persepsinya terhadap Syiah saat ini, Fahri bersama Prof. Zulkifli kemudian melakukan penelitian dengan menggunakan 4 faktor pembentuk persepsi tentang Syiah dan kemudian menuangkannya ke dalam buku “Syiah di Mata Milenial Indonesia”. 

Prof. Dr. Didin Saepudin, MA yang juga merupakan Dosen Sekolah Pascasarjana menegaskan bahwa buku yang ditulisnya terinspirasi oleh visi UIN tentang Integrasi Keilmuan, Keislaman, Ke-Indonesiaan dan Sains. Harapannya dengan buku “Islam dan Ilmu Pengetahuan”, gagasan integrasi ilmu kembali menguat dan melekat ke dalam mahasiswa-mahasiswa baru baik di UIN Jakarta atau di kalangan luas. Bersama dengan Andri Ardiansyah, mahasiswa bimbingannya, Didin mencoba memantik perbincangan tentang bagaimana Islam mengemukakan konsep disiplin ilmu yang berkembang saat ini seperti ilmu ekonomi, politik, psikologi, kedokteran, fisika dan kelautan.  

Dr. Suwendi, M.Ag salah seorang Dosen Sekolah Pascasarjana menuturkan bahwa buku yang ditulisnya merupakan bagian dari penelitian perbandingan antara Pemikiran Ibnu Jamal dengan Hasyim Asy’ari dalam pendidikan Islam. Bagi Suwendi, kajian tentang pemikiran pendidikan, belum banyak berkembang, berbeda dengan kajian tentang pemikiran filsafat. Dalam buku yang ditulisnya, Suwendi mencoba membaca progresivitas pemikiran pendidikan Islam yang dibacanya antara pemikiran Ibnu Jamal dan KH. Hasyim Asyari. Hasil temuannya, yang kemudian dituangkan dalam buku Pemikiran Pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari, menunjukkan bahwa pemikiran pendidikan Islam cenderung homogen dan cenderung saling melengkapi satu sama lain.  

Dr. Ahmad Suaedy, MA.Hum sebagai pembahas dari buku tentang Syiah di Mata Millenial Indonesia menyebutkan bahwa kajian tentang Syiah penting dilakukan terutama dalam membaca hubungan minoritas dan minoritisasi terhadap aliran-aliran di luar Sunni yang tidak umum di Indonesia. Perspektif milenial dapat menjadi angin baru untuk mendorong terjadinya hubungan yang lebih harmonis antara masyarakat Indonesia atau mayoritas dengan minoritas di masa depan. 

Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara sebagai penanggap dari buku tentang Islam dan Ilmu Pengetahuan menyatakan bahwa meski secara intensi buku ini bermaksud untuk membangun kesadaran tentang integrasi ilmu, secara substansi sumber yang digunakan masih bersifat western oriented. Mulyadhi mengharapkan buku ini bisa disempurnakan terutama dengan menghadirkan lebih banyak sumber-sumber asli tentang integrasi ilmu yang sesungguhnya telah berlangsung sejak zaman Ibnu Sina dan filosof muslim lainnya. 

Prof. Dr. Komarudin, M.Si yang mengkritisi buku Pemikiran Pendidikan K.H. Hasyim Asy’ari yang dalam kritiknya sebaiknya melakukan ejawantah pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari ke dalam kondisi pendidikan saat ini. Ejawantah ini penting menurut Komarudin karena Penulis hendak membaca progresivitas pemikiran pendidikan. Itu sebabnya dalam mengkritisi buku, Rektor Universitas Negeri Jakarta juga menegaskan poin-poin penting dalam pedagogik karakter pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asyari ke dalam kondisi pendidikan saat ini.  

Bedah buku yang berlangsung kurang lebih selama 3 jam ini, dihadiri oleh Mahasiswa serta akademisi baik dari UIN Jakarta maupun dari kalangan umum lainnya. Kegiatan bedah buku ini dapat disimak di akun Youtube Sekolah Pascasarjana dan memberikan wawasan lebih lanjut tentang Islamic Studies Dosen Sekolah Pascasarjana.(IH)