Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen: Menguji Budaya Riset Dosen SPs
Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen: Menguji Budaya Riset Dosen SPs

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SPs - Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan Seminar Nasional "Diseminasi Riset Dosen Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2025" bertempat di Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA pada Kamis, 4 Desember 2025 berlangsung mulai 08.30-16.00 WIB. Acara ini menjadi ruang akademik untuk mempresentasikan hasil penelitian terbaru para dosen SPs UIN Jakarta.

Seminar ini dirancang dalam dua sesi, pada sesi pertama, berlangsung pukul 08.30–12.00 WIB, tampil sebagai penyaji di sesi ini: Prof. Dr. Zulkifli, MA (Direktur SPs), Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA (Wakil Direktur SPs), Prof. Dr. JM Muslimin, MA (Ketua Program Doktor SPs), Fuad Jabali, Ph.D. (Dosen SPs), bertindak sebagai pembahas Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA, Guru Besar Ilmu Sejarah Islam Modern dan dimoderator oleh Rindha Widyaningsih, S.Fil, MA.g, dosen UIN Saizu Purwokerto yang saat ini juga menempuh studi pada Program Doktoral SPs

Sementara sesi kedua, yang dimulai pukul 13.00–16.00 WIB, menghadirkan para pemapar materi: Prof. Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D. (Guru Besar Sosiologi Agama), Hamdani, M.Ag, Ph.D (Ketua Program Magister SPs), Dr. Suwendi, M.Ag (Dosen SPs), pembahas Prof. Dr. M. Atho Mudzhar, MSPD, Guru Besar Ilmu Sosiologi Hukum Islam, dan dipandu oleh moderator Siti Muawaanah, S.Pd.I, MA peneliti BRIN sekaligus mahasiswa Program Doktoral SPs.

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 1

Direktur SPs UIN Jakarta, Prof Zulkifli, menyebut kegiatan diseminasi ini merupakan bagian dari komitmen SPs dalam membangun budaya riset. Ia menegaskan bahwa setiap dosen dituntut memiliki publikasi ilmiah minimal satu artikel per tahun sesuai tagline SPs, “one lecture, one Scopus, in one year.”

“Para dosen tidak hanya bisa menguji, tapi juga diuji oleh para mahasiswanya. Kita ingin menunjukkan bahwa dosen Sekolah Pascasarjana juga berkarya dan rutin melakukan riset,” ujar Prof Zulkifli.

Guru besar bidang sosiologi ini menjelaskan, sebagian riset yang dipresentasikan merupakan penelitian yang masih berproses namun sudah menghasilkan temuan awal.

“Beberapa sudah masuk jurnal dan menunggu proses penerbitan. Ke depan, kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin sesuai roadmap riset masing-masing dosen,” katanya.

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 2

Literasi Keagamaan: Wawasan Keagamaan Mahasiswa Indonesia di Persimpangan Digital

Prof. Zulkifli memaparkan risetnya tentang tentang Religious Literacy (literasi keagamaan) di kalangan mahasiswa Muslim Indonesia, populasi strategis yang diharapkan menjadi garda terdepan dalam moderasi Islam di tanah air. Studi ini berhasil mengembangkan instrumen pengukuran yang valid dan reliabel, mencakup tiga dimensi krusial: Pengetahuan (Knowledge), Pemahaman Kontekstual dan Kritis (Contextual and Critical Understanding), serta Praktik dan Etika (Practice and Ethic).

Temuan mengejutkan menunjukkan bahwa meskipun fondasi pengetahuan keagamaan dasar mahasiswa sudah cukup kuat, mayoritas mahasiswa Muslim (kelompok terbanyak) berada pada kategori literasi keagamaan Sedang. Hal ini mengindikasikan adanya kesenjangan serius; kemampuan untuk membaca teks-teks agama secara literal mungkin sudah dimiliki, namun aspek vital seperti berpikir kritis dalam menafsirkan ajaran dan menyesuaikannya dengan konteks sosial-budaya kontemporer masih perlu diperkuat secara signifikan.

Hasil penelitian ini memberikan baseline data yang komprehensif, menegaskan tantangan di era digital di mana penyebaran informasi keagamaan yang masif dan sering kali dangkal mudah menyesatkan. Instrumen yang terdiri dari delapan item ini kini siap digunakan untuk memantau kualitas pemahaman keagamaan, bukan sekadar kuantitas pendidikan. Memperbanyak mahasiswa yang mencapai kategori Tinggi dalam literasi keagamaan terutama pada dimensi pemahaman kritis adalah kunci untuk mencegah penyebaran pemahaman yang menyimpang dan untuk memastikan bahwa generasi muda dapat membentuk wajah Islam Indonesia yang moderat, inklusif, dan relevan di masa depan.

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 2a

Transformasi Tradisi Sema'an al-Qur'an di Ruang Publik Indonesia

Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA menyoroti Transformasi Tradisi Sema'an al-Qur'an, yang secara historis berakar kuat di lingkungan pesantren, kini telah mengalami transformasi signifikan menjadi sebuah praktik keagamaan yang semarak di ruang publik Indonesia. Studi terbaru menunjukkan pergeseran dari ritual internal pesantren menjadi fenomena budaya-religius yang meluas ke masjid, rumah tangga, pertemuan komunitas, bahkan platform digital.

Model pelaksanaannya pun beragam, dari format selapanan 35 hari yang terstruktur oleh MANTAB di Jakarta, ekspresi budaya yang fleksibel oleh LSQ Palembang, hingga integrasi dalam ritual pernikahan (mantenan) di Demak, menunjukkan kemampuan adaptasi tradisi ini dalam memperkuat kehadiran Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

Praktik ini berhasil melebur batas-batas sosial, mendorong interaksi lintas latar belakang, dan menciptakan komunitas keimanan baik secara fisik maupun virtual yang secara berkelanjutan menopang komitmen beragama di tengah masyarakat kontemporer.

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 3

Literasi Syariah dan Hospitality: Keramahan Islami dan Budaya Sunda Fondasi Pariwisata Halal

Prof. Dr. JM Muslimin, MA Menyampaikan bahwa Indonesia kembali mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia, dan kini, penelitian mengungkap bahwa rahasia utamanya terletak pada Modal Sosial yang kuat, yaitu perpaduan antara nilai Keramahan (Hospitality) dalam Islam dan tradisi luhur lokal, khususnya budaya Sunda.

Ini menunjukkan bahwa nilai menghormati tamu, adab, dan tolong-menolong yang berakar kuat di pesantren, sekolah, dan komunitas menjadi fondasi sosial yang kokoh. Namun, untuk mengoptimalkan potensi ini, nilai keramahan yang selama ini disalurkan melalui hidden curriculum atau pembiasaan, perlu diintegrasikan secara sistematis ke dalam kurikulum formal. Hasilnya, pengembangan karakter ini akan menciptakan sumber daya manusia pariwisata yang tidak hanya kompeten, tetapi juga beretika dan beradab, sehingga memperkuat posisi Indonesia sebagai kiblat Halal-Lifestyle yang sesungguhnya.

Temuan penelitian ini menegaskan bahwa tradisi keramahan yang diperkuat oleh kultur pesantren memiliki potensi strategis untuk memperkaya pendidikan karakter dan sekaligus mendukung pengembangan sektor pariwisata halal nasional. Meskipun praktik keramahan sudah hidup dalam keseharian terlihat dari interaksi kyai-santri, adab menerima tamu, hingga ketertiban di lingkungan pesantren langkah selanjutnya adalah menata nilai-nilai tersebut secara eksplisit dalam kurikulum dan pelatihan pariwisata.

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 4

Hidro-Solidaritas: Solusi Moral Krisis Air Global

memaparkan tentang Hidro-Islam dalam Islam (Islamic Hydro-Solidarity) diusulkan sebagai kerangka baru yang kuat untuk mengatasi krisis kelangkaan air global, menambal kesenjangan dalam pendekatan manajemen air konvensional. Pendekatan ini berargumen bahwa solusi krisis air saat ini terlalu terperangkap dalam kerangka sosio-politik dan gagal menyentuh normativitas mendalam serta dimensi non-manusia dari ketersediaan air.

Dengan berfokus pada norma-norma Islam yang mendalam, pendekatan ini menyuntikkan dimensi moral dan spiritual yang sering terabaikan. Ini bergeser dari fokus sempit pada aktor manusia semata ke penghargaan yang lebih besar terhadap alam. Pendekatan ini menghidupkan kembali 'Lieux de Memoire' (tempat-tempat ingatan) seperti Zamzam, menjadikannya titik tolak yang relevan untuk mengatasi tantangan air masa kini dengan menanamkan kembali prinsip-prinsip komunal dan spiritualitas dalam pengelolaan sumber daya air.

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 5

Motivasi Mahasiswa Muslim Indonesia Kuliah di China

Riset lain dipaparkan oleh Prof Arif Zamhari, Guru Besar Antropologi Islam, tentang motivasi dan pengalaman belajar mahasiswa Muslim Indonesia di China. Penelitian ini terinspirasi dari hadis “utlubul ‘ilma walau bi al-shin” tentang pentingnya mencari ilmu hingga ke negeri Cina.

Menurut Prof Arif, motivasi mahasiswa Indonesia kuliah di Cina dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari peluang beasiswa, minat belajar bahasa dan budaya Cina, hingga reputasi akademik universitas-universitas di negara tersebut.

“Ranking universitas yang tinggi, kualitas staf pengajar, dan fasilitas internasional menjadi daya tarik utama. Selain itu, biaya hidup dan makan relatif murah dibanding negara-negara Barat,” jelas Prof Arif.

Dia menyebut bahwa kemudahan proses visa, keamanan, dan prospek kerja sebagai faktor pendorong lainnya. Sebaliknya, negara-negara Barat dinilai kurang menarik karena proses visa lebih sulit, biaya tinggi, dan isu keamanan.

Penelitian ini, ujar Prof Arif, menggunakan model Push-Pull Factor dengan wawancara mendalam terhadap 22 mahasiswa Muslim Indonesia di China.

Berikut temuan lengkap yang menunjukkan alasan mahasiswa memilih China: (1) ketersediaan beasiswa dan kesempatan pendidikan lanjut, (2) kualitas universitas, staf, dan infrastruktur, (3) biaya kuliah serta hidup yang lebih terjangkau, (4) proses visa sederhana, (5) jaringan bisnis dan prospek kerja yang lebih baik, (6) keamanan personal dan posisi strategis Cina, dan (7) pengembangan ekonomi dan teknologi yang pesat

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 6

Transformasi Interdisipliner di UIN Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga

menyajikan  tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mempelopori pergeseran paradigma signifikan dalam Studi Islam, bergerak dari pendekatan teologis-normatif murni menuju kerangka kajian interdisipliner yang lebih kaya dan kompleks.

Analisis komparatif di tingkat pascasarjana kedua kampus ini menunjukkan kebijakan yang agresif dalam mendorong integrasi ilmu. UIN Jakarta mengusung ide Interaksi Ilmu Terbuka dan Dialogis, sementara UIN Sunan Kalijaga memperkenalkan pendekatan Jaring Laba-laba untuk mengikat ilmu-ilmu interdisiplin dan multidisiplin.

Transformasi ini bukan hanya sebatas wacana; kedua institusi telah sukses menubuhkan kebijakan ini ke dalam produk akademik nyata, di mana tesis, disertasi, dan publikasi jurnal pascasarjana kini secara konsisten menampilkan penelitian yang berani menyentuh Islam melalui lensa ilmu sosial-humaniora dan disiplin ilmu lainnya.

Seminar Nasional Diseminasi Riset Dosen SPs 2025 spsuinjkt 7

Efektivitas Kepdirjen Bimas Islam Kemenag soal Bimbingan Perkawinan

Salah satu pemapar riset, Dr Suwendi, membahas efektivitas Kepdirjen Bimas Islam Kemenag No 172 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan (BINWIN) bagi calon pengantin.

Menurutnya, keberhasilan BINWIN tidak hanya ditentukan oleh regulasi, tetapi juga oleh paradigma dan komitmen para penyelenggara di lingkungan Kementerian Agama.

“Dari tujuh daerah yang kami teliti, ada yang menjalankan BINWIN dengan sukses dan ada yang tidak. Kuncinya adalah paradigma. BINWIN tidak bisa hanya formalitas, tetapi perlu didukung budaya sosial seperti budaya anti perceraian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya persiapan pernikahan,” ujar Suwendi.

Dia menilai bahwa kebijakan BINWIN perlu melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh adat secara lebih proporsional, karena selama ini implementasinya masih didominasi unsur kementerian dan lembaga.

Penelitian tersebut menggunakan metode campuran (mixed methods) melalui kajian literatur, dokumentasi kebijakan, pengumpulan data kuantitatif Kemenag dan BPS, wawancara dengan pejabat Kemenag, serta telaah hasil riset sebelumnya. Penelitian ini berlangsung sekitar lima bulan.

Seminar ini berhasil menjadi ruang akedemik yang memperkaya wacana keislaman kontemporer, dari isu digital, tradisi, pariwisata, hingga krisis lingkungan.

Kegiatan diseminasi riset ini direncanakan akan menjadi agenda rutin sesuai roadmap riset masing-masing dosen, memperkuat posisi SPs UIN Jakarta sebagai pusat kajian Islam interdisipliner terkemuka.(JA)