SPs UIN Jakarta Selenggarakan Konsiyering Kerja Sama Double Degree
Hotel ADIA Convention Center - Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil langkah strategis dalam mewujudkan komitmennya sebagai universitas berkelas dunia. Bertempat di Hotel ADIA Convention Center, pada tanggal 22 hingga 24 September 2025, SPs menggelar Konsiyering Kerja Sama Double Degree yang bertujuan merumuskan pedoman resmi untuk program gelar ganda.
Acara ini dibuka langsung oleh Direktur SPs, Prof. Dr. Zulkifli, MA. Dalam sambutannya, Prof. Zulkifli menyampaikan apresiasi kepada para Wakil Dekan Bidang Akademik perwakilan fakultas yang hadir. Beliau menekankan bahwa konsiyering ini merupakan momen krusial yang diharapkan dapat menghasilkan Pedoman Kerja Sama Double Degree, yang akan menjadi landasan operasional bagi semua inisiatif kerja sama double degree di masa mendatang.
Fokus utama pembahasan pada hari pertama adalah potensi kerja sama dengan salah satu universitas terkemuka di Australia, The University of Queensland (UQ). Narasumber yang dihadirkan, Nadia Sarah dan Fitrianti (Principal Adviser South East Asia The University of Queensland), memaparkan secara rinci mengenai skema kerja sama double degree yang paling memungkinkan untuk direalisasikan antara SPs UIN Jakarta dan UQ. Paparan ini menjadi panduan awal yang konkret dalam menjajaki kemitraan akademik internasional.
Pada hari kedua, sesi pertama menghadirkan studi kasus sukses dari perguruan tinggi di Indonesia. Dr. Hendriyani, S.Sos, M.Si (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia), berbagi pengalaman berharga UI dalam menjalin kerja sama double degree, termasuk dengan The University of Queensland. Pengalaman ini memberikan wawasan praktis mengenai tantangan dan strategi keberhasilan dalam implementasi program gelar ganda.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan pembahasan kebijakan dan peluang double degree oleh dua pimpinan universitas, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag, SH, MH, MA (Wakil Rektor Bidang Akademik) dan Din Wahid, MA, Ph.D (Wakil Rektor Bidang Kerja Sama). Prof. Tholabi menegaskan bahwa sebagai universitas Islam terbesar dengan reputasi internasional, UIN Jakarta harus mempertegas komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan dengan tuntutan global.
Prof. Tholabi menambahkan, skema seperti double degree, joint degree, maupun twinning program merupakan pintu strategis bagi mahasiswa untuk memperkaya pengalaman lintas budaya, sekaligus membangun reputasi akademik Islam yang modern dan unggul di kancah internasional. Peningkatan kualitas lulusan melalui program ganda menjadi prioritas utama universitas.
Sementara itu, Din Wahid, Ph.D, turut menyampaikan daftar universitas-universitas luar negeri yang telah menjalin kerja sama dengan UIN Jakarta. Ia menyoroti perlunya pendalaman lebih lanjut, khususnya dalam konteks kerja sama double degree dengan perguruan tinggi mitra yang dituju. Beliau menggarisbawahi pentingnya komitmen bersama dari seluruh elemen universitas untuk menghasilkan pedoman yang dapat dijadikan dasar kuat dalam menjalin kerja sama tersebut.
Puncak dari kegiatan konsiyering ini adalah Pembahasan Pedoman Kerja Sama Double Degree di sesi terakhir. Sesi ini dipandu oleh Jejen Jaenudin, M.Ed. Led perwakilan dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Para peserta disajikan draf pedoman yang telah disusun oleh tim LPM, yang kemudian didiskusikan secara mendalam dan konstruktif oleh segenap pimpinan SPs, tenaga kependidikan, dan para wakil dekan bidang akademik fakultas yang turut hadir.
Konsiyering Kerja Sama Double Degree ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting bagi UIN Jakarta. Dengan Pedoman Kerja Sama Double Degree yang komprehensif, UIN Jakarta memiliki landasan hukum dan operasional yang kuat untuk mengakselerasi program double degree dengan perguruan tinggi mitra internasional, sekaligus memperkuat citranya sebagai pusat pendidikan Islam yang modern dan berdaya saing global.(JA)