SPs UIN Jakarta Tingkatkan Produktivitas Reportase dan Jurnalistik
Ruang Dosen Selatan SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar pelatihan bagi sejumlah relawan pres harian. Kegiatan ini berlangsung di Ruangan Dosen Selatan (23/02/2024). Suwendi, mewakili dari pihak Pimpinan Sekolah Pascasarjana, dalam sambutanya mengungkapkan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan eksistensi dan produktivitas para relawan pres.
Suwendi, menyoroti kebutuhan terhadap inovasi dalam penyampaian ilmu pengetahuan, terutama di era Gen-Z ini. Beliau menekankan pentingnya mengemas esensi ilmu pengetahuan dengan bahasa yang menarik agar bisa dicerna dengan baik oleh kaum Gen-Z dan milenial. Fenomena ini mencerminkan pentingnya integrasi nilai-nilai Islam dalam jurnalisme, di mana kemanfaatan informasi dan nilai-nilai moral menjadi fokus utama untuk disebar secara luas di setiap kalangan.
Dalam paparan yang disampaikan oleh Hamluddin, seorang Dosen di Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi, yang juga pernah menekuni dunia perjurnalisan. Ia memaparkan bahwa Islam telah membawa pengaruh dalam jurnalisme sejak zaman Nabi Nuh hingga masa Rasulullah. Perbedaan mendasar antara jurnalisme Islam dan non-Islam sangat jelas, di mana nilai-nilai moral menjadi penentu utama dalam penyampaian informasi.
Selain itu, poin-poin untuk meningkatkan portal SPs juga disoroti, termasuk penambahan konten video pendek, artikel human interest yang menginspirasi, dan integrasi dengan media sosial untuk memperluas jangkauan pembaca.
Sudut pandang dalam jurnalisme dipandang sebagai seni dalam menyampaikan informasi, dengan pemahaman bahwa satu peristiwa dapat dilihat dari berbagai perspektif yang berbeda. Ini menekankan pentingnya memahami sudut pandang yang digemari oleh masyarakat untuk menentukan kualitas berita.
Ferdi, seorang jurnalis, juga Salah Seorang Dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menambahkan bahwa apresiasi terhadap progres yang dicapai oleh SPs sangatlah penting. Penghargaan seperti name tag dan rompi menjadi langkah nyata dalam memotivasi para Jurnalis. Dia juga menyoroti esensi dari berita itu sendiri, bahwa berita adalah peristiwa, masalah, atau fenomena yang penting dan menarik untuk disebarkan kepada khalayak.
Selain itu, penulisan berita promosi doktor haruslah mengutamakan esensi penelitian tanpa perlu menyertakan komentar atau kritik, namun lebih fokus pada apresiasi terhadap prestasi yang telah dicapai.
Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan kualitas reportase dan jurnalistik tidak hanya sekedar menjadi tugas, tetapi juga menjadi sebuah komitmen untuk menginspirasi dan mendidik pembaca dengan cara yang menarik dan informatif. (Ahmad Junizar/J)