Subayil Teliti Islamic Homeschooling di Indonesia: Studi Kasus di PKBM Bani Hasim Kota Mataram dan Raih Gelar Doktor ke-1596
Subayil Teliti Islamic Homeschooling di Indonesia: Studi Kasus di PKBM Bani Hasim Kota Mataram dan Raih Gelar Doktor ke-1596

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah menggelar ujian promosi doktor ke-1596 di ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA, pada Senin, 25 November 2024 dengan promovendus Subayil.

Subayil merupakan mahasiswa program Doktor Pengkajian Islam dengan konsentrasi Pendidikan Islam dan menulis disertasi yang berjudul "Islamic Homeschooling di Indonesia: Studi Kasus di PKBM Bani Hasim Kota Mataram".

Subayil mengatakan bahwa Islamic Homeschooling adalah sebuah alternatif pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai Islam dalam kurikulum, sehingga anak-anak mendapatkan pelajaran akademik sekaligus pemahaman agama. Pendekatan ini menjawab kebutuhan keluarga Muslim untuk pendidikan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam dan menawarkan fleksibilitas sesuai kebutuhan spiritual serta akademik anak.

Dalam disertasinya, Subayil menganalisis praktik Islamic Homeschooling sebagai pendidikan alternatif di PKBM Bani Hasim Kota Mataram, integrasi Islam pada pelajaran Sains di Islamic Homeschooling PKBM Bani Hasim, serta mengeksplorasi faktor pendukung dan penghambat Islamic homeschooling tersebut.

Pembelajaran di PKBM Bani Hasim mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan sains melalui pendekatan Qur’an Based Learning. Pendekatan ini menghubungkan prinsip agama yang normatif dengan pembelajaran yang empiris guna mengembangkan kecerdasan kognitif, afektif, serta psikomotorik para peserta didik.

Menurut Subayil, konsep Islamic homeschooling di PKBM Bani Hasim mengintegrasikan pendidikan agama dan sains, dengan pendekatan interaktif dan teknologi. Dengan filosofi "Menyemai Harapan Menerangi Masa Depan" lembaga ini berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan untuk memberdayakan masyarakat melalui berbagai program pendidikan.

Praktik Islamic Homeschooling ini mendapat respon positif dari masyarakat sebagai pendidikan yang lebih fleksibel, personalized, dan berkualitas dibandingkan sekolah formal. Di antara faktor pendukung praktik homeschooling ini adalah kompetensi guru dan orang tua, kesiapan psikologis anak, dan ketersediaan sarana prasarana. Sementara kebalikannya, kurangnya kompetensi guru dan orang tua, ketidaksiapan psikologis anak, fasilitas yang tidak memadai, serta program ekstrakurikuler yang  belum optimal menjadi faktor penghambat berjalannya praktik islamic homeschooling ini. 

Subayil berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag dan Prof. Dr. Maila Dinia Husni Rahiem, MA, Ph.D di hadapan para penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag, Prof. Dr. Maila Dinia Husni Rahiem, MA, Ph.D, Prof. Dr. Ulfah Fajarini, M.Si, Prof. Dr. Fauzan, MA dan Prof. Dr. Fadhilah Suralaga, M.Si.

Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan bahwa Subayil lulus dalam Ujian Promosi dengan predikat Sangat Memuaskan. Subayil ditetapkan sebagai doktor ke-1596 dalam bidang Pengkajian Islam pada program doktor Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(Nurul Afifah/JA)