Teliti Kitab Pangreksa Agama Karya Kiai Abu Fadal al-Senori,  Mahbub Hefdzil Akbar Raih Gelar Doktor ke-1582
Teliti Kitab Pangreksa Agama Karya Kiai Abu Fadal al-Senori, Mahbub Hefdzil Akbar Raih Gelar Doktor ke-1582

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah menggelar ujian promosi doktor ke-1582 di ruang auditorium Prof. Dr. Suwito, MA, pada Rabu, 28 Agustus 2024 dengan promovendus Mahbub Hefdzil Akbar.

Mahbub Hefdzil Akbar merupakan mahasiswa program doktor pengkajian Islam dengan konsentrasi filologi. Mahbub Hefdzil Akbar menulis disertasi berjudul “Kitab Pangreksa Agama Karya Kiai Abu Fadal al-Senori: Kritik Kiai Pesantren terhadap Doktrin Kristen dan Kristenisasi di Jawa”.
 
Kitab Pangreksa Agama merupakan kritik Kiai Abu al-Fadal terhadap doktrin Kristen. Penulisan kitab ini dilakukan sebagai respons terhadap kristenisasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1960-an, khususnya di Jawa. Naskah kitab ini ditulis di Senori, Tuban, Jawa Timur pada tahun 1963 dengan bahasa Jawa beraksara Pegon. 

Dari hasil disertasinya, Mahbub menemukan bahwa kritik Kiai Abu al-Fadal terhadap doktrin Kristen merupakan perwujudan fungsinya sebagai kiai pesantren yang memiliki tanggung jawab menjaga akidah umat Islam, yaitu dengan merespons kristenisasi yang terjadi saat itu. 

Kritik dan argumen dalam naskah tersebut, beliau sampaikan melalui dua cara, yaitu cara defensif dan ofensif. Cara defensif dilakukan dengan mengutip kurang lebih 33 ayat al-Qur’an untuk membela dan memperkuat keyakinan Islam. Sementara cara ofensif ialah dengan mengutip 32 ayat Alkitab (Bibel) yang dianggap menyerang doktrin trinitas itu sendiri.

Berikutnya, naskah Kitab Pangreksa Agama ini memperlihatkan adanya kristenisasi di Jawa pada tahun 1960-an. Dengan terbentuknya Majelis Agung Waligereja Indonesia (MAWI) pada tahun 1955 dan disahkannnya Hierarki Gereja Indonesia oleh Paus pada tahun 1961 membuat koordinasi gereja semakin teratur dan lebih aktif menjalankan misinya sehingga populasi kristen di Indonesia meningkat tajam pada tahun 1960-an.  

Dalam  diskursus apologetika Islam-Kristen, kritik Abu al-Fadal ini menggunakan pendekatan scripture atau kitab suci dengan aliran mainstream dalam menggambarkan pandangan Islam terhadap ajaran Kristen seperti yang banyak dilakukan oleh ulama klasik al-Ghazali, Ibn Taymiyah, al-Sahrastani, dan lain-lain. 

Selaku promotor sekaligus penguji, Prof. Dr. H. Sulasman, M.Hum menyampaikan pujiannya terhadap penelitian Mahbub “disertasi ini sangat menarik karena mampu merekonstruksi kembali sejarah Islam di Indonesia, khususnya Jawa dengan ilmu bantu yang disebut dengan  ilmu filologi”.

Mahbub Hefdzil Akbar berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum, Prof. Dr. H. Sulasman, M.Hum, dan Dr. Adib Misbachul Islam, M.Hum di hadapan para penguji yang terdiri Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum, Prof. Dr. H. Sulasman, M.Hum., Dr. Adib Misbachul Islam, M.Hum, Prof. Dr. Didin Saepuddin, MA, Prof. Dr. Jajat Burhanudin, MA, dan Prof. Jajang Jahroni, MA, Ph.D. 

Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan bahwa Mahbub Hefdzil Akbar dinyatakan lulus dalam ujian promosi doktor dengan predikat sangat memuaskan dan ditetapkan sebagai doktor ke-1582  dalam bidang pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Nurul Afifah/Siti Rohwati/JA)