Teliti tentang Dakwah Perempuan dan Resepsi Audiens pada Jamaah Ngaji Keadilan Gender Islam, Fera Rahmatun Nazilah Raih Gelar Magister ke-2722
Ruang Resource Center 106 SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah menggelar ujian Tesis ke-2722 di ruang Resource Center 106, pada Rabu, 28 Agustus 2024 dengan kandidat Fera Rahmatun Nazilah.
Fera Rahmatun Nazilah merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam. Ia menulis tesis berjudul “Dakwah Perempuan Dan Resepsi Audiens: Studi Kasus Terhadap Jamaah Ngaji Keadilan Gender Islam (KGI).
Pada Tesisnya, Fera berhasil menemukan beberapa audiens ngaji KGI, pertama Santri dari pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama. Kedua, Akademisi kelompok intelektual kampus (peneliti, dosen dan mahasiswa, serta kelompok LSM. Ketiga, masyarakat umum, pekerja, ibu rumah tangga dan jamaah majelis taklim. Peminat ngaji KGI dari kalangan laki-laki cukup rendah. Hal ini sama seperti para pengkaji feminisme yang sedikit ditemukan dari kalangan laki-laki. Beberapa faktornya di antaranya adalah adanya persepsi dan stereotip dan keterbatasan pengalaman sosial membuat mereka kurang peka terhadap isu gender, kultur patriarki, keterbatasan informasi, dan keterbatasan pengakuan.
Selanjutnya Fera Rahmatun Nazilah juga menemukan posisi khalayak terhadap pesan dakwah Ngaji KGI: pertama, menerima (dominant-hegemonic position) sejumlah khalayak terhadap pesan dakwah Ngaji KGI. Hal ini didukung adanya faktor tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial yang dianut sebelumnya. Kedua, negosiasi (negotiated code position) mayoritas khalayak menerima sebagian besar materi Ngaji KGI dan menolak sejumlah materi yang tidak sesuai dengan ideologi mereka. Ketiga, menolak (dominant-hegemonic position) belum ada audiens ngaji KGI yang menolak secara keseluruhan.
Terakhir Fera juga mengemukakan dalam penelitiannya terkait kritik terhadap Ngaji KGI, Dakwah Ngaji KGI masih berperan sebagai ruang untuk memperkuat keilmuan dan pengetahuan, bukan sebagai forum untuk mengeksplorasi dan mempertimbangkan pandangan yang berbeda. Keterbatasan ini berisiko menjadikan pesan pada Ngajii KGI sebagai echo chamber. Lebih jauh, kajian KGI juga menghadapi tantangan dalam menunjukkan relevansinya di luar lingkaran peserta yang sudah memiliki pandangan serupa. Tanpa upaya untuk menjangkau dan melibatkan audiens yang lebih beragam, termasuk mereka yang mungkin skeptis atau memiliki pandangan berbeda tentang keadilan gender dalam Islam. Kajian ini bisa kehilangan kesempatan untuk mempengaruhi perubahan yang lebih luas di masyarakat. Fera menggarisbawahi pentingnya kajian yang lebih inklusif dan terbuka terhadap diskusi yang lebih kritis dan konstruktif.
Fera Rahmatun Nazilah berhasil mempertahankan Tesisnya di bawah bimbingan Dr. Arief Subhan, M.Ag dan tim penguji yang terdiri dari Hamdani, M.Ag, Ph.D, Dr. Ida Rosyidah, MA, Dr. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag.
Setelah memperhatikan penulisan Tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Fera Rahmatun Nazilah lulus dengan predikat sangat memuaskan. Fera merupakan Magister ke-2722 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program Magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Al Mudzill/Hafidhoh/JA)