Ujian Promosi Doktor Alkana Prisma Pilanta: Lone Wolf Terrorism dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana serta Upaya Penanggulangannya
Ujian Promosi Doktor Alkana Prisma Pilanta: Lone Wolf Terrorism dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana serta Upaya Penanggulangannya

Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPs UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Promosi Doktor ke-1612 di Ruang Teater pada Rabu, 26 Februari 2025 dengan promovendus Alkana Prisma Pilanta.

Alkana Prisma Pilanta merupakan mahasiswa program Doktor Pengkajian Islam dengan Konsentrasi Agama dan Hukum. Ia menulis disertasi dengan judul "Lone Wolf Terrorism dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana serta Upaya Penanggulangannya ".

Alkana Prisma Pilanta, dalam penelitiannya, mengungkap bahwa fenomena terorisme 'lone wolf' di Indonesia dipicu oleh penyebaran ideologi ekstremisme yang masif di dunia maya. Pelaku terorisme jenis ini, yang cenderung tertutup dan terisolasi, dengan mudah terpapar dan teradikalisasi oleh propaganda-propaganda yang beredar di internet. Temuan ini menyoroti bahaya laten dari dunia maya yang dapat menjadi sarang perekrutan dan penyebaran ideologi terorisme.

Disertasi ini juga menegaskan bahwa hukum Islam secara tegas menolak segala bentuk kekerasan yang tidak dibenarkan, termasuk terorisme 'lone wolf'. Prinsip keadilan dalam Islam menjunjung tinggi perlindungan terhadap kehidupan dan keamanan bersama, sehingga tindakan terorisme, apapun bentuknya, dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip kemanusiaan.

Dalam perspektif hukum pidana Indonesia, tindakan terorisme 'lone wolf' tetap dianggap sebagai kejahatan serius, meskipun dilakukan oleh individu tanpa afiliasi dengan kelompok teroris tertentu. Asalkan tindakan tersebut memenuhi unsur-unsur terorisme, yaitu kekerasan atau ancaman kekerasan, motif ideologis atau politik, dan target yang acak, pelaku dapat dijerat dengan hukum yang berlaku.

Penelitian Alkana Prisma Pilanta tidak sependapat dengan beberapa penelitian sebelumnya, termasuk penelitian Ramon Spaaij yang mengemukakan ciri-ciri terorisme 'lone wolf'. Alkana berpendapat bahwa pengaruh media sosial sangat signifikan dalam memicu aksi terorisme 'lone wolf', sejalan dengan penelitian Charlotte Mae Garett. Selain itu, ia juga berbeda pandangan dengan Mukhammad Ilyasin, M. Abzar Duraesa, dan Mohammad Kamaluddin tentang ciri-ciri terorisme di masyarakat.

Disertasi ini menekankan pentingnya peran negara dan lembaga keagamaan dalam menanggulangi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada aksi terorisme 'lone wolf'. Kebijakan yang komprehensif dan kerjasama yang erat antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencegah dan menanggulangi ancaman terorisme yang semakin kompleks ini.

Alkana Prisma Pilanta berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Prof. Dr. Jamhari, MA, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. JM Muslimin, MA, Prof. Dr. Masykuri Abdillah, Prof. Dr. Jamhari, MA, Prof. Dr. M. Atho Mudzhar, MSPD, Prof. Dr. Djawahir Hejazziey, SH, MA, MH, Prof. Dr. H. Abd. Rahman, MA. 

Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan Alkana Prisma Pilanta dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan menjadi Doktor ke-1612 dalam bidang Pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)