Ujian Promosi Doktor Muhamad Zarkasih, Respons Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap Kebijakan Keamanan Nasional Indonesia dalam Pemberantasan Terorisme
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPs UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Promosi Doktor ke-1640 di Ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta pada Kamis, 14 Agustus 2025 dengan promovendus Muhamad Zarkasih.
Muhamad Zarkasih mahasiswa program Doktor Pengkajian Islam dengan Konsentrasi Islam dan Hubungan Internasional. Zarkasih menulis disertasi dengan judul "Respons Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap Kebijakan Keamanan Nasional Indonesia dalam Pemberantasan Terorisme ".
Disertasinya menunjukkan peran signifikan dua ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut dalam menyeimbangkan kebijakan negara yang represif dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Disertasi ini menyoroti bagaimana Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merespons kebijakan nasional pemberantasan terorisme dari berbagai aspek, mulai dari ideologis, sosial, hingga yuridis. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif dan desain studi kasus, Zarkasih menganalisis secara mendalam dinamika hubungan antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam isu sensitif ini.
Melalui wawancara mendalam dengan tokoh ormas, observasi, dan studi dokumentasi, penelitian ini mengumpulkan data komprehensif. Dokumen-dokumen penting seperti pernyataan, fatwa, dan program kedua organisasi menjadi landasan utama untuk memahami posisi mereka. Zarkasih mengamati bagaimana NU dan Muhammadiyah tidak hanya bereaksi, tetapi juga proaktif dalam membentuk narasi yang berbeda dari pendekatan keamanan konvensional.
Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa kebijakan kontra-terorisme di Indonesia telah bergeser dari pendekatan represif ke pendekatan preventif, masih ada sejumlah tantangan serius dalam implementasinya. Zarkasih menyoroti beberapa permasalahan, seperti penggunaan informasi intelijen sebagai alat bukti yang belum transparan, proses penangkapan yang kurang akuntabel, dan potensi pelanggaran hak asasi manusia.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, NU dan Muhammadiyah tidak tinggal diam. Penelitian ini mencatat bahwa kedua ormas ini secara aktif membangun narasi Islam moderat melalui berbagai kanal. Mereka menggunakan pendidikan, dakwah, dan program deradikalisasi berbasis masyarakat untuk membendung penyebaran ideologi ekstrem. Upaya ini menunjukkan komitmen kuat mereka dalam menjaga keutuhan bangsa.
Selain itu, kontribusi mereka juga meluas hingga ke panggung global. Kedua organisasi ini berperan aktif dalam diplomasi global melalui dialog lintas agama dan kerja sama internasional. Melalui upaya ini, mereka tidak hanya melindungi umat di dalam negeri, tetapi juga menjadi representasi wajah Islam Indonesia yang damai dan toleran di mata dunia, sekaligus membantu membendung radikalisme secara global.
Disertasi ini secara tegas mendukung teori civil society yang digagas oleh Jurgen Habermas. Teori ini menempatkan masyarakat sipil sebagai penyeimbang kritis antara kekuasaan negara dan kebebasan warga negara. Zarkasih berpendapat bahwa NU dan Muhammadiyah adalah contoh nyata kekuatan masyarakat sipil yang konstruktif, yang mampu menjaga keadilan dan demokrasi dalam bingkai kebijakan keamanan nasional.
Sebaliknya, penelitian ini menolak teori keamanan realis (realist security theory) yang dikembangkan oleh Kenneth Waltz. Teori ini cenderung membenarkan penggunaan kekerasan negara demi alasan keamanan tanpa adanya akuntabilitas publik. Dengan demikian, temuan Zarkasih menegaskan bahwa peran NU dan Muhammadiyah sangat krusial dalam memastikan bahwa upaya pemberantasan terorisme tidak mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan.
Muhamad Zarkasih berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Jajang Jahroni, MA, Ph.D dan Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Jajang Jahroni, MA, Ph.D, Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, Prof. Dr. Yusron Razak, MA, Prof. Dr. Kamarusdiana, MH dan Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA.
Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan bahwa Muhamad Zarkasih lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Muhamad Zarkasih merupakan Doktor ke-1640 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program doktor Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)