Ujian Promosi Doktor Nana Meily Nurdiansyah, Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Ujian Promosi Doktor Nana Meily Nurdiansyah, Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPs UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Promosi Doktor Ke-1610 di Ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, pada Selasa, 25 Februari 2025 dengan promovendus Nana Meily Nurdiansyah.

Nana Meily Nurdiansyah merupakan mahasiswa Program Studi Doktor Pengkajian Islam konsentrasi Pedidikan Agama Islam. Ia menulis disertasi dengan judul “Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Fenomenologi di SMA Insan Cendekia Madani)”.

Disertasi Nana Meily Nurdiansyah membahas tentang penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Insan Cendekia Madani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk menggali makna realitas yang ada di lapangan. Nana mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen, kemudian mengolahnya dengan cermat untuk menghasilkan temuan yang mendalam.

Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah konsep Model PBL dalam pembelajaran PAI yang terintegrasi dengan kurikulum madani. Konsep ini menggabungkan kurikulum nasional 2013, Cambridge, dan kurikulum kekhasan berbasis boarding school, serta mengintegrasikan penguatan nilai-nilai ICM (Islami, Cerdas, dan Mandiri). Model PBL ini diimplementasikan melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, diperkaya dengan sintaksis ARMAI (Active Learning, Reinforcement, Mandiri, Application, Innovation, dan Improvisation) dan PBL KRITIS (Komunikatif, Relevansi, Inovasi, Terstruktur, Islami, dan Solutif).

Capaian pembelajaran Model PBL ini mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam aspek kognitif, siswa ditantang untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan ajaran Islam. Aspek afektif ditingkatkan melalui kegiatan spiritual dan kepedulian sosial, seperti distribusi zakat dan sedekah. Sementara itu, aspek psikomotorik dikembangkan melalui kemampuan menghafal Al-Qur'an, praktik fiqh, dan simulasi sidang umum PBB (ICMUN).

Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan model pembelajaran PAI yang inovatif dan efektif. Nana Meily Nurdiansyah berhasil menunjukkan bahwa Model PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan komprehensif siswa dalam menyelesaikan masalah. Temuan ini sejalan dengan pendapat para ahli pendidikan seperti Howard Barrows, Armai Arief, dan Dede Rosyada, yang menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pemecahan masalah.

Namun, penelitian ini juga memberikan kritik terhadap teori belajar behavioristik yang dipopulerkan oleh Ivan Pavlov, John B. Watson, dan B.F. Skinner. Teori behavioristik dianggap terlalu fokus pada perubahan tingkah laku yang terukur dan memposisikan siswa sebagai individu yang pasif. Penelitian Nana Meily Nurdiansyah menunjukkan bahwa pembelajaran PAI yang efektif harus melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara holistik.

Nana Meily Nurdiansyah berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag dan Prof. Muhammad Zuhdi, M.Ed, Ph.D, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag, Prof. Muhammad Zuhdi, M.Ed, Ph.D, Prof. Dr. Husni Rahim, Prof. Dr. Kadir, M.Pd dan Prof. Kusmana, MA, Ph.D. 

Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan Nana Meily Nurdiansyah dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan menjadi Doktor ke-1610 dalam bidang Pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)