Ujian Promosi Doktor Parhan Hidayat, Budaya Publikasi Ilmiah Dosen PTKIN: Antara Kebijakan, Kebiasaan, dan Integritas
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPs UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Promosi Doktor ke-1622 di Ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta pada Kamis, 9 Mei 2025 dengan promovendus Parhan Hidayat.
Parhan Hidayat merupakan mahasiswa program Doktor Pengkajian Islam dengan Konsentrasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Ia menulis disertasi dengan judul "Budaya Publikasi Ilmiah Dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri: Antara Kebijakan, Kebiasaan, dan Integritas".
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode grounded theory, berangkat dari data lapangan sebagai sumber utama untuk membangun kerangka teoritis yang komprehensif. Keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber dan teknik pengumpulan data di tiga UIN terkemuka: Syarif Hidayatullah Jakarta, Sunan Gunung Djati Bandung, dan Maulana Malik Ibrahim Malang.
Temuan utama dari disertasi ini membuka mata terhadap realitas implementasi kebijakan publikasi ilmiah di PTKIN. Alih-alih menjadi pendorong utama pengembangan ilmu pengetahuan dan pematangan intelektual, kebijakan kewajiban publikasi dinilai belum sepenuhnya berhasil. Perspektif yang berbeda antara pemerintah dan PTKIN menjadi salah satu penyebabnya. Pemerintah cenderung melihat publikasi ilmiah sebagai alat untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain, sementara PTKIN terkadang menjadikannya sebagai ajang kompetisi dalam berbagai pemeringkatan perguruan tinggi. Ironisnya, bagi sebagian dosen, publikasi ilmiah lebih dianggap sebagai formalitas untuk memenuhi tuntutan administratif semata.
Lebih lanjut, penelitian ini menyoroti peran penting kelompok riset dalam meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah di kalangan dosen. Dosen yang tergabung dalam kelompok riset cenderung lebih aktif dan menghasilkan karya ilmiah yang lebih banyak. Namun, temuan yang cukup mengkhawatirkan adalah adanya praktik eksploitasi mahasiswa dalam kolaborasi penelitian dan publikasi. Ketiadaan sistem yang jelas mengenai hak dan kewajiban mahasiswa dalam proses kolaborasi ini menjadi celah bagi praktik yang kurang etis.
Isu integritas juga menjadi sorotan dalam penelitian ini, terutama terkait dengan upaya pemerintah dalam mengangkat Guru Besar yang kredibel. Budaya perjokian dan praktik lobi-lobi terindikasi masih menjadi kendala dalam menegakkan aturan yang telah ditetapkan. Hal ini mengindikasikan adanya tantangan budaya yang perlu diatasi agar proses pengangkatan Guru Besar benar-benar didasarkan pada kualitas dan integritas akademik yang sesungguhnya.
Berangkat dari temuan lapangan, disertasi ini berhasil merumuskan sebuah teori baru tentang publikasi ilmiah. Teori ini mendefinisikan publikasi ilmiah sebagai kebiasaan menghasilkan karya ilmiah yang mampu meningkatkan rekognisi perguruan tinggi. Kebiasaan ini dapat tumbuh subur melalui sinergi antara kebijakan kampus yang mendukung (supportive policies), motivasi diri (self motivation) dari seluruh civitas akademika, dan yang terpenting, integritas (integrity) yang dijunjung tinggi oleh setiap individu di dalamnya.
Secara teoritis, rumusan ini sejalan dengan teori perilaku organisasi dari Robbin dan Judges (2014), yang menekankan pentingnya kesesuaian antara individu dan budaya organisasi. Dalam konteks publikasi ilmiah, kecocokan dosen dan staf akademik dengan budaya publikasi yang positif akan meningkatkan kepuasan dan komitmen mereka dalam menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan berintegritas. Disertasi ini diharapkan dapat menjadi landasan penting bagi PTKIN dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengembangan budaya publikasi ilmiah yang lebih efektif dan beretika.
Parhan Hidayat berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Dede Rosyada, MA dan Prof. Sulistyo-Basuki, Ph.D, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Prof. Sulistyo-Basuki, Ph.D, Prof. Dr. Jajat Burhanudin, MA, Prof. Dr. Rena Latifa, M.Psi, Psikolog dan Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA.
Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan Parhan Hidayat dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan menjadi Doktor ke-1622 dalam bidang Pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)