Ujian Promosi Doktor Uun Nurulhuda, Model Kemandirian Lansia Berbasis Teori Orem dan Nilai Keislaman
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SPs - Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Promosi Doktor ke-1645 di Ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA pada Senin, 24 September 2025 dengan promovenda Uun Nurulhuda.
Uun merupakan mahasiswa program Doktor Pengkajian Islam dengan Konsentrasi Agama dan Kesehatan. Uun menulis disertasi dengan judul “Kemandirian Lansia: Upaya Intervensi melalui Teori Orem Terintegrasi dengan Keislaman"
Kemandirian telah lama menjadi indikator utama untuk menilai kualitas hidup lansia. Namun, penurunan fungsi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang tak terhindarkan seringkali menjadi hambatan serius. Kondisi ini menghambat kemampuan lansia dalam melakukan self-care, memenuhi kebutuhan dasar, bahkan melaksanakan kegiatan spiritual penting dalam mempersiapkan husnul khotimah di akhir hayat.
Menanggapi tantangan ini, penelitian Uun bertujuan menganalisis penerapan Teori Self-care (Orem) yang disandingkan secara harmonis dengan nilai-nilai keislaman. Tujuan utamanya adalah mengembangkan sebuah model intervensi berbasis teori terintegrasi ini untuk secara efektif meningkatkan kemandirian para lansia.
Penelitian ini mengadopsi pendekatan Mixed Method Sequential Explanatory, sebuah kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian mencakup lansia dari beberapa institusi, yaitu PSTW Ria Pembangunan Cibubur, Islamic Center Tangerang, dan Panti Hasna Sunter Jakarta Utara. Sebanyak 140 lansia terlibat dalam sampel kuantitatif, didukung oleh data kualitatif dari sumber primer dan sekunder untuk memperkaya temuan.
Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ketiga dimensi self-care memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kemandirian lansia. Dimensi fisik (p = 0.000), psikologis (p = 0.002), dan sosial (p = 0.014) semuanya berperan krusial. Temuan ini menegaskan bahwa kemampuan menjaga kesehatan, keseimbangan emosi, dan dukungan sosial adalah faktor penentu bagi lansia untuk dapat hidup mandiri.
Aspek spiritualitas muncul sebagai temuan kunci yang transformatif. Spiritualitas berperan sebagai mediator signifikan pada ketiga dimensi self-care, menunjukkan pengaruh tidak langsung yang kuat pada aspek fisik (p = 0.006), psikologis (p = 0.010), dan sosial (p = 0.027). Aktivitas self-care yang dilandasi kesadaran spiritual terbukti memperkuat makna hidup dan membangkitkan semangat lansia untuk tetap mandiri.
Lebih jauh, spiritualitas juga menunjukkan pengaruh langsung yang signifikan terhadap kemandirian lansia (p = 0.000). Angka ini menegaskan hipotesis bahwa kedekatan dengan Tuhan bukanlah sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama yang tak tergantikan dalam mempertahankan kemandirian lansia secara keseluruhan.
Temuan kualitatif memperkuat data statistik, menunjukkan bahwa praktik ibadah rutin seperti salat, doa, dan dzikir, serta penghayatan nilai tawakal dan sabar, menjadi sumber penguatan psikologis yang esensial. Praktik-praktik keagamaan ini membantu lansia untuk tetap merasa bermakna dan terhubung, mengatasi tantangan psikologis penuaan.
Salah satu kesimpulan penting dari disertasi ini adalah penolakan terhadap gagasan bahwa teknologi dapat sepenuhnya menggantikan peran interaksi spiritual dan psikologis yang sangat dibutuhkan lansia. Pendekatan humanis-spiritual ini terbukti lebih sesuai dengan budaya dan spiritualitas masyarakat Indonesia.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kemandirian lansia menjadi efektif melalui pendekatan keperawatan yang mengintegrasikan aspek spiritual dan nilai keislaman, mendukung relevansi Teori Self-care Deficit. Disertasi ini merekomendasikan pengembangan model intervensi keperawatan lansia yang mengintegrasikan aspek klinis, budaya, dan religius secara holistik sebagai langkah maju untuk meningkatkan kualitas pelayanan lansia di Indonesia.
Disertasi ini diharapkan dapat menjadi panduan penting bagi perawat, pengelola panti werda, dan keluarga dalam memberikan perawatan yang tidak hanya menyentuh fisik, tetapi juga jiwa dan spiritualitas lansia, demi tercapainya kemandirian dan husnul khotimah.
Uun Nurulhuda berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes dan Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes, Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si, Prof. Hoirun Nisa, M.Kes, Ph.D, Prof. Dr. Ulfah Fajarini, M.Si dan Prof. Dr. Mesraini, M.Ag.
Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovenda, tim penguji menetapkan bahwa Uun Nurulhuda lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Uun Nurulhuda merupakan Doktor ke-1645 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program doktor Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)
