Ujian Promosi Doktor Yahya Komarudin, Internalisasi Nilai-nilai Keislaman dalam Homeschooling
Ujian Promosi Doktor Yahya Komarudin, Internalisasi Nilai-nilai Keislaman dalam Homeschooling

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPs UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Promosi Doktor ke-1625 di Ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta pada Senin, 30 Juni 2025 dengan promovendus Yahya Komarudin.

Yahya Komarudin merupakan mahasiswa program Doktor Pengkajian Islam dengan Konsentrasi Pendidikan Agama Islam. Ia menulis disertasi dengan judul "Internalisasi Nilai-nilai Keislaman dalam Homeschooling (Studi Kasus pada Homeschooling di Bandar Lampung)"

Penelitian Yahya berawal dari kebutuhan akan pendidikan karakter Islami yang fleksibel dan berakar pada keluarga, khususnya di tengah kompleksitas kehidupan modern. Dengan menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif dan desain deskriptif analitis, Yahya mengeksplorasi proses internalisasi nilai-nilai keislaman dalam praktik homeschooling di Bandar Lampung. Fokus penelitian meliputi nilai-nilai yang diinternalisasikan, proses sehari-hari yang terlibat, serta faktor pendukung, penghambat, dan solusi kontekstual yang muncul. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan teknik within-case analysis, cross-case analysis, coding, dan triangulasi data untuk memastikan validitas temuan.

Secara teoretis, penelitian ini menemukan bahwa implementasi nilai-nilai keislaman yang terakumulasi dalam aktivitas keseharian homeschooling secara efektif membentuk karakteristik kepribadian islami yang genuine pada peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai keislaman dalam homeschooling mencakup lima aspek utama: kecintaan pada Al-Qur’an, praktik ibadah, sopan santun dan budi pekerti, penghayatan tauhid, dan kesalehan sosial.

Yahya juga mengidentifikasi tujuh faktor pendukung yang saling terintegrasi dalam proses internalisasi ini: peran sentral orang tua, fleksibilitas kurikulum, inovasi metode, komunitas yang mendukung, pemanfaatan teknologi, rumah sebagai ruang belajar spiritual, dan refleksi emosional pasca aktivitas. Di sisi lain, enam faktor penghambat utama turut diungkap, antara lain keterbatasan kapasitas orang tua, dinamika psikososial anak, minimnya variasi metode, pengaruh lingkungan eksternal, lemahnya sistem refleksi-evaluasi, dan konsumsi pasif media digital.

Menanggapi berbagai tantangan tersebut, penelitian ini tidak hanya berhenti pada identifikasi masalah, tetapi juga mengembangkan tujuh strategi solutif yang inovatif. Strategi-strategi tersebut meliputi penguatan peran orang tua sebagai murabbi Qur’ani, pendekatan multisensori-reflektif untuk anak, pengembangan kurikulum modular diferensial, pembentukan komunitas homeschooling Islami berbasis nilai, sistem refleksi-evaluasi afektif, literasi media Islami, serta penciptaan lingkungan belajar adaptif.

Temuan disertasi ini sejalan dengan pandangan para ahli seperti Giddens yang menekankan pentingnya internalisasi nilai sosial-agama dalam kehidupan harian untuk membentuk kepribadian yang kuat. Selaras dengan Abuddin Nata, penelitian ini mengukuhkan bahwa karakter berbasis nilai agama merupakan inti pendidikan Islam. Selain itu, temuan ini turut didukung oleh Robert French dan Sulieman Ibraheem Shelash Al-Hawary, yang menegaskan efektivitas pendidikan karakter berbasis keluarga dalam meningkatkan capaian pendidikan dan membentuk moral anak.

Yahya secara tegas membantah pandangan skeptis terhadap homeschooling berbasis agama, khususnya pandangan yang diungkapkan oleh Hara, yang menyatakan bahwa homeschooling sulit mengembangkan karakter sosial anak secara efektif. Dengan demikian, disertasi ini tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan, tetapi juga memberikan landasan kuat bagi pengembangan praktik homeschooling Islami yang holistik dan efektif.

Yahya Komarudin berhasil mempertahankan disertasinya di bawah bimbingan Prof. Dr. Abuddin Nata, MA dan Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Zulkifli, MA, Prof. Dr. Abuddin Nata, MA, Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag, Prof. Dr. Muhammad Farkhan, M.Pd, Prof. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc, Ph.D dan Dr. Suwendi, M.Ag.

Setelah memperhatikan penulisan disertasi, komentar tim penguji dan jawaban promovendus, tim penguji menetapkan Yahya Komarudin dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan menjadi Doktor ke-1625 dalam bidang Pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)