Ujian Tesis Abdul Fatah Amrullah “Fikih Muwāṭanah: Jembatan Baru Konsep Kewarganegaraan”
Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis ke-2782 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Jumat, 15 Agustus 2025 dengan kandidat Abdul Fatah Amrullah.
Fatah merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Syariah. Fatah menulis tesis berjudul "Fikih Muwāṭanah: Studi Konsep Kewarganegaraan Perspektif ‘Abdullāh bin Bayyah dan Yūsuf al-Qaraḍāwī ".
Penelitian ini berangkat dari sebuah pertanyaan mendasar: bagaimana Islam memandang isu kesetaraan warga negara dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang majemuk? Dengan menggunakan metode kualitatif, Fatah secara khusus memfokuskan kajiannya pada pemikiran dua ulama kontemporer terkemuka, yaitu ‘Abdullāh bin Bayyah dan Yūsuf al-Qaraḍāwī, yang dikenal dengan gagasan progresif mereka dalam merespons dinamika sosial.
Berbeda dengan beberapa pemikir sebelumnya, seperti Sayyid Quṭb, yang cenderung menolak kesetaraan status kewarganegaraan bagi non-muslim dalam negara ideologis, Fatah justru berargumen sebaliknya. Menurutnya, pandangan yang membedakan status warga negara berdasarkan agama tidak lagi relevan dan cenderung kontraproduktif dalam konteks negara modern yang menjunjung tinggi prinsip kesetaraan universal.
Dalam penelitiannya, Fatah menemukan bahwa gagasan fikih muwāṭanah, atau fikih kewarganegaraan, yang dikembangkan oleh Bin Bayyah dan al-Qaraḍāwī, memberikan dasar normatif yang kuat untuk menjamin hak dan kewajiban yang sama bagi seluruh warga negara tanpa diskriminasi. Konsep ini menantang pendekatan hukum Islam konvensional dan menawarkan kerangka yang lebih inklusif dan integratif.
Tesis ini tidak hanya sebatas teori. Fatah menilai bahwa fikih muwāṭanah memiliki potensi besar untuk menjadi solusi praktis dalam memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih dari itu, konsep ini dapat berfungsi sebagai kerangka tata kelola hukum yang adaptif, yang mampu merumuskan ulang relasi antara Islam, negara-bangsa, dan konsep kewarganegaraan dalam politik modern.
Penelitian ini menemukan bahwa baik Bin Bayyah maupun al-Qaraḍāwī berhasil mengembangkan paradigma hukum Islam yang mengupayakan titik temu antara otoritas teks-teks keagamaan dan tuntutan realitas sosial yang terus berkembang. Melalui sintesis ini, fikih kewarganegaraan dapat tetap relevan dan responsif terhadap perubahan zaman, menjadikannya panduan yang vital bagi masyarakat modern.
Argumen utama yang diusung dalam tesis ini adalah bahwa pembedaan status warga negara yang dianut oleh beberapa pemikir muslim di masa lalu memiliki keterbatasan signifikan dalam konteks saat ini. Oleh karena itu, penelitian ini sejalan dengan pandangan sejumlah sarjana kontemporer, seperti Kamali, Scott, dan Abdel-Hayy, yang menyerukan reformulasi konsep kewarganegaraan agar melampaui batas-batas agama.
Konstruksi fikih muwāṭanah yang ditawarkan oleh Bin Bayyah dan al-Qaraḍāwī berhasil menggenapi prinsip kesetaraan hak dan kewajiban warga negara melalui pendekatan metodologis yang kontekstual. Paradigma ini menjadi landasan kuat untuk mendorong partisipasi politik yang setara dan menciptakan tatanan masyarakat yang inklusif serta saling berdampingan secara damai.
Dengan hasil penelitian ini, Fatah memberikan kontribusi penting bagi diskursus Islam dan kewarganegaraan di Indonesia, menunjukkan bahwa fikih memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan realitas modern. Tesis ini menjadi bukti nyata bahwa gagasan Islam tentang kewarganegaraan dapat menjadi solusi, bukan masalah, dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan setara.
Abdul Fatah Amrullah berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Prof. Dr. JM Muslimin, MA, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Prof. Dr. JM Muslimin, MA, Prof. Dr. Abdul Halim, M.Ag dan Dr. Masyrofah, M.Si.
Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Abdul Fatah Amrullah lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Abdul Fatah Amrullah merupakan magister ke-2782 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)