Ujian Tesis Ahmad Hamzah, Implikasi Konsep Wasatiyah al-Islam Dalam Bermazhab Menurut KH Abdullah Bin Nuh
Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah menggelar Ujian Tesis ke-2741 di ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA, pada Senin, 13 Januari 2025 dengan kandidat Ahmad Hamzah.
Ahmad Hamzah merupakan mahasiswa program Magister Pengkajian Islam dengan konsentrasi Syariah. Ahmad Hamzah menulis tesis berjudul “Implikasi Konsep Wasatiyah al-Islam Dalam Bermazhab Menurut KH Abdullah Bin Nuh ”.
Dalam penelitiannya, Hamzah menyatakan bahwa di antara gagasan penting bermazhab KH Abdullah bin Nuh dalam kaitannya dengan penerapan nilai wasatiyah ialah penggambaran urgensi mazhab sebagai kebutuhan seorang muslim guna menjalan kehidupan beragama Islam yang sesuai dengan metodologi dan jalur keilmuan yang mu’tabar.
Bermazhab menurut KH Abdullah bin Nuh ialah suatu keniscayaan bagi seorang muslim yang baik untuk menjalani agamanya. Bermazhab yang dimaksud KH Abdullah bin Nuh diniatkan sebagai pilihan terbaik untuk menjalani agama secara proposional dan efisien, bukan sebagai dikotomi yang memecah kesatuan umat ataupun pengelompokan dengan mengesampingkan perbedaan pandang. Sebaliknya, perbedaan antar mazhab harus diakui sebagai suatu fitrah dan dijalankan dan disikapi dengan toleran demi menjaga ukhuwah Islamiyah. Sehingga, masing-masing individu yang berbeda pendapat tidak menafikan dan mendiskriminasi satu sama lain dalam masalah furū‘iyah ijtihādīyah, apalagi menilai fasik, sesat bahkan mengkafirkan berasaskan ketidak selarasan pandang.
Menurut Hamzah, ada dua implikasi konsep wasaṭīyah al-Islām dalam bermazhab, yaitu tasāmuḥ dan i‘tidāl yang diterapkan oleh Abdullah bin Nuh secara disiplin. Tasāmuḥ diterapkan di dalam permasalahan khilāfiyah yang dilengkapi dengan anjuran memahami cara pandang yang berbeda mengenai fenomena tersebut. I‘tidāl, dimana Abdullah bin Nuh secara konsisten mengembalikan setiap permasalahan pada naṣṣ utama, yakni al-Qur’an dan hadis menggunakan manhaj yang telah diakui dan diterapkan oleh ulama. Abdullah bin Nuh juga menyertakan kutipan argumentasi dan pendapat berbagai ulama pada setiap dalil terkait guna menjaga objektifitas perspektif dalam memahami naṣṣ. Sehingga semua pendapat harus dikemukakan berdasarkan argumen dasar yang kuat.
Ahmad Hamzah berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Muhammad Adnan, LL.M, Ph.D dan Dr. Ilyas Malwar, MA, di hadapan para penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Muhammad Adnan, LL.M, Ph.D, Dr. Ilyas Malwar, MA, Prof. Dr. H. Abd. Rahman, MA dan Prof Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D.
Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Ahmad Hamzah dinyatakan lulus dalam ujian tesis dengan predikat Sangat Memuaskan dan ditetapkan sebagai magister ke-2741 dalam bidang pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(Nurul Afifah/JA)