Ujian Tesis Ahmad Rifa’i, Jihād, Radikalisme, dan Terorisme dalam Fikih
Ujian Tesis Ahmad Rifa’i, Jihād, Radikalisme, dan Terorisme dalam Fikih

Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis Ke-2764 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Selasa, 22 Juli 2025 dengan kandidat Ahmad Rifa’i.

Ahmad Rifa’i merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Agama dan Hukum. Khaeron menulis disertasi  berjudul " Jihād, Radikalisme, dan Terorisme dalam Fikih (Studi Komparatif Kitab Badā'i’ al-Ṣanā'i’ fī Tartīb al-Sharā'i’ dan Kitab Fatḥ al-Mu’īn)"

Penelitian Rifa'i fokus pada konsep jihad, istinbat hukum, serta korelasinya dengan radikalisme dan terorisme. Dengan menggunakan pendekatan studi fikih dan sejarah sosial, tesis ini secara komparatif menganalisis pemikiran Imam al-Kāsānī dalam kitab Badā’i‘ al-Ṣanā’i‘ fī Tartīb al-Sharā’i‘ dan Imam al-Zain al-Dīn al-Malībārī dalam kitab Fatḥ al-Mu‘īn. Kedua kitab kuning tersebut menjadi sumber primer, dilengkapi dengan berbagai sumber sekunder relevan.

Argumen utama tesis ini menegaskan bahwa kitab kuning, khususnya dalam bidang fikih, memiliki peran krusial dalam membentuk pemahaman keagamaan umat Islam. Sayangnya, kitab-kitab ini kerap disalahgunakan sebagai legitimasi agama oleh kelompok radikal dan teroris, yang mengklaim aksi mereka sebagai jihad fī sabīlillah. Hal ini menjadi sorotan penting dalam upaya meluruskan pemahaman doktrin agama.

Temuan menarik dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan antara kedua kitab. Kitab Fatḥ al-Mu‘īn memahami jihad dalam dua bentuk, yaitu perang dan non-perang, sedangkan Badā’i‘ al-Ṣanā’i‘ fī Tartīb al-Sharā’i‘ hanya mengartikannya sebagai perang. Namun, keduanya sepakat menentang keras gerakan radikalisme dan terorisme, mengategorikannya sebagai Qāṭi‘ al-Ṭarīq (perampok jalan) dan al-Bughāt (pemberontak).

Implikasi tesis ini sangat relevan dengan dinamika global saat ini, terutama dalam menyikapi beragam bentuk jihad serta posisi fikih terhadap kelompok radikal dan teroris. Rifa'i menyimpulkan bahwa kitab-kitab fikih dari berbagai periode klasik, pertengahan, hingga modern secara konsisten mengidentifikasi radikalisme dan terorisme sebagai tindakan Qāṭi‘ al-Ṭarīq dan al-Bughāt. Ini membantah keras narasi kelompok radikal yang mempropagandakan bahwa tindakan mereka adalah bagian dari jihad.

Lebih lanjut, tesis Ahmad Rifa'i secara tegas membantah pandangan para peneliti seperti Jack Nelson-Pallmeyer, Horrison DuBosar, Vinod Saigal, dan Charles Kimbal, yang menyimpulkan bahwa banyak ayat Al-Qur'an merepresentasikan perang, penyebaran Islam melalui kekerasan, dan bahwa jihad adalah doktrin radikalisme dan terorisme. Justru, menurut Imam al-Kāsānī, memerangi kelompok radikal dan teroris adalah jihad fī sabīlillah yang hukumnya wajib, karena mereka telah menyimpang dan menyesatkan pemahaman keagamaan.

Ahmad Rifa’i berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Prof. Dr. Khamami Zada, MA dan Mohammad Adnan, LL.M, Ph.D, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Prof. Dr. Khamami Zada, MA, Mohammad Adnan, LL.M, Ph.D, Prof. Dr. Rusli, S.Ag, M.Soc.Sc dan Prof. Dr. Asmawi, M.Ag.

Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Khaeron Sirin lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Ahmad Rifa’i merupakan Doktor ke-2764 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)