Ujian Tesis Ahmad Zulkarnain,  Relasi Agama dan Filsafat di Indonesia
Ujian Tesis Ahmad Zulkarnain, Relasi Agama dan Filsafat di Indonesia

Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis Ke-2765 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Kamis, 24 Juli 2025 dengan kandidat Ahmad Zulkarnain.

Ahmad Zulkarnain merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Pemikiran Islam. Zulkarnain menulis tesis  berjudul "Relasi Agama dan Filsafat di Indonesia: Studi atas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara "

Penelitian ini mengungkap pendekatan epistemologis, praktik pengajaran, serta orientasi kurikulum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara. Fokus utama adalah menjawab bagaimana kedua institusi mengintegrasikan agama dan filsafat, upaya yang mereka lakukan, serta persamaan dan perbedaannya. Ini menjadi krusial mengingat seringkali ada asumsi dikotomis antara rasionalitas dan iman, yang ingin dibantah oleh Zulkarnain.

Temuan penelitian Zulkarnain menunjukkan bahwa baik UIN Jakarta maupun STF Driyarkara, meski dengan pendekatan yang berbeda, sama-sama menempatkan filsafat sebagai instrumen reflektif dan kritis terhadap iman. UIN Jakarta mengembangkan paradigma integratif-interkonektif, di mana filsafat menjadi pendukung rasional terhadap wahyu dalam kerangka epistemologi Islam. Sebaliknya, STF Driyarkara menjadikan filsafat sebagai ruang otonom yang merefleksikan iman secara bebas dalam horizon etika dan eksistensialisme.

Terlepas dari perbedaan pendekatan tersebut, kedua institusi menunjukkan komitmen kuat terhadap kebebasan akademik dan keterbukaan terhadap lintas iman. Mereka juga aktif menerapkan filsafat untuk menghadapi persoalan sosial dan moral kontemporer, menandakan bahwa relasi agama dan filsafat tidak bersifat oposisi melainkan dialogis dan saling memperkaya. Temuan ini menantang dikotomi lama antara rasionalitas dan iman yang kerap menjadi perdebatan.

Penelitian ini turut menguatkan temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa institusi keagamaan di Indonesia cenderung moderat dan inklusif dalam merespons tantangan intelektual modern, sebagaimana digambarkan oleh Ahmad Tsarwat (2024). Lebih jauh, riset ini menyanggah pandangan reduksionis yang menganggap lembaga pendidikan agama tertutup terhadap pemikiran filsafat dan kritisisme, sebuah asumsi yang sering muncul dalam beberapa studi pascakolonial atau orientalis.

Dengan demikian, tesis Zulkarnain menegaskan bahwa dalam konteks Indonesia, agama dan filsafat tidak hanya dapat berdialog secara produktif, tetapi justru bersama-sama menjadi landasan penting dalam penguatan kesadaran kritis, etika publik, dan nalar keagamaan yang reflektif dalam pendidikan tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap diskursus intelektual di Indonesia.

Ahmad Zulkarnain berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara dan Dr. Kholid Al Walid, M.Ag.

Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Ahmad Zulkarnain lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Ahmad Zulkarnain merupakan magister ke-2765 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)