Ujian Tesis Aisah,  Modal Sosial Masyarakat Perkotaan dalam Penguatan Keagamaan Penyandang Disabilitas
Ujian Tesis Aisah, Modal Sosial Masyarakat Perkotaan dalam Penguatan Keagamaan Penyandang Disabilitas

Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis Ke-2767 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Jumat, 25 Juli 2025 dengan kandidat Aisah.

Aisah merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Antropologi dan Sosiologi Agama. Aisah menulis tesis  berjudul "Modal Sosial Masyarakat Perkotaan dalam Penguatan Keagamaan Penyandang Disabilitas (Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Kayumanis di Bandung)"

Penelitian Aisah berangkat dari sebuah gagasan, bahwa implementasi kebijakan inklusi keagamaan, meskipun telah diatur dalam UU No. 8 Tahun 2016, tidak serta-merta berjalan otomatis. Sebaliknya, keberhasilan implementasi ini sangat bergantung pada inisiatif dan peran aktif komunitas di lapangan. Hal ini menjadi landasan kuat bagi Aisah untuk menggali lebih dalam bagaimana modal sosial dapat dimobilisasi untuk tujuan mulia ini.

Melalui pendekatan studi kasus yang mendalam dan berlandaskan teori modal sosial Nahapiet dan Ghoshal, penelitian ini secara cermat menganalisis peran vital LSM Kayumanis di Bandung. Aisah mengidentifikasi lima strategi utama yang diterapkan LSM ini dalam memfasilitasi hak keagamaan penyandang disabilitas: pelatihan relawan yang komprehensif, penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas, dakwah digital yang inklusif, kolaborasi eksternal yang strategis, dan pendidikan keagamaan yang adaptif.

Salah satu argumen yang diusung oleh Aisah adalah bahwa jaringan sosial yang heterogen dalam masyarakat perkotaan, yang seringkali dianggap sebagai penghambat partisipasi kolektif, justru dapat menjadi kekuatan pendorong dalam pemberdayaan keagamaan kelompok marginal. Ini terjadi ketika jaringan tersebut dimobilisasi secara simultan melalui dimensi bonding (ikatan internal) dan bridging (penghubung eksternal).

Temuan ini tidak sependapat dengan pandangan konvensional dari para ahli seperti Putnam (2007) dan Civelli dkk. (2023) yang cenderung menilai heterogenitas dapat melemahkan partisipasi kolektif. Aisah menunjukkan bahwa pengurus LSM Kayumanis bertindak sebagai fasilitator struktural yang merancang kegiatan, mendampingi relawan, dan membuka ruang inklusi. Dalam ruang inilah, ikatan emosional serta kepercayaan dan solidaritas internal antara relawan dan jamaah disabilitas dapat tumbuh dengan kuat.

Secara teoritis, penelitian ini memberikan kontribusi penting dengan memperluas kerangka modal sosial dalam konteks urban di Indonesia. Aisah memperkenalkan konsep "kapasitas ganda", di mana kohesi internal dan kolaborasi eksternal saling memperkuat untuk mencapai tujuan inklusi. Konsep ini menawarkan perspektif baru tentang bagaimana modal sosial dapat berfungsi secara dinamis dalam lingkungan perkotaan yang kompleks.

Dari sisi praktis, temuan ini menegaskan kembali urgensi inisiatif komunitas dalam mengisi kekosongan implementasi kebijakan pemerintah. Penelitian Aisah menunjukkan bahwa melalui strategi relasi akar rumput dan kolaborasi multisektor yang efektif, komunitas dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan, khususnya dalam aspek keagamaan bagi penyandang disabilitas.

Aisah berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Hamdani, M.Ag, Ph.D, Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, Ahmad Abrori, M.Si, Ph.D dan Dr. Cucu Nurhayati, M.Si.

Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Aisah lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Aisah merupakan Doktor ke-2767 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)