Ujian Tesis Baiturrahman, Praktik Tasawuf Kaum Modernis Jawa (Studi Kasus Elite Muhammadiyah)
Ujian Tesis Baiturrahman, Praktik Tasawuf Kaum Modernis Jawa (Studi Kasus Elite Muhammadiyah)

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis ke-2742 di ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA, pada Senin, 13 Januari 2025 dengan kandidat Baiturrahman. 

Baiturrahman merupakan mahasiswa program Magister Pengkajian Islam dengan konsentrasi Pemikiran Islam. Baiturrahman menulis tesis berjudul “Praktik Tasawuf Kaum Modernis Jawa (Studi Kasus Elite Muhammadiyah)”. 

Dalam tesisnya, Oman menyatakan bahwa elite Muhammadiyah cukup terbuka dengan tasawuf. Mereka memandang inti ajaran tasawuf adalah akhlak karimah yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Muhammadiyah juga membedakan antara tasawuf dan tarekat. Elite Muhammadiyah percaya untuk mencapai ma’rifatullah seseorang perlu melakoni ajaran-ajaran yang ada dalam maqamat dan ahwal meskipun berbeda pemahamannya dengan pelaku tarekat.

Terdapat beberapa konsep tasawuf  di dalam Muhammadiyah: Ihsan (Ki Bagoes Hadikusumo), Tasawuf Akhlak Transformatif (Khozin), Spiritualitas Ihsan Berkemajuan (Amin Abdullah). 

Penelitian Oman menunjukkan bahwa ajaran sufisme dalam pandangan elite Muhammadiyah adalah ajaran sufisme yang  menekankan pada perbaikan akhlak. Terdapat dua pendekatan elite Muhammadiyah terhadap tasawuf; Pertama, pendekatan kolektif melalui majelis ta’lim, komunitas, pengajian, dan lain-lain. Kedua, pendekatan individu melalui laku zuhud, apresiasi terhadap tarekat, tawasul, dan manakib Kiai Ahmad Dahlan. 

Tesis Oman menyatakan bahwa ajaran sufisme tidak selalu dinafikan oleh orang modernis, termasuk Muhammadiyah. Ajaran sufisme menjadi bagian integral dari ideologi Muhammadiyah. Penyaringan terhadap inti ajaran sufisme ini menciptakan gaya dan praktik sufisme yang berbeda dengan praktik sufisme pada umumnya, sehingga bagian luarnya tetap dipertahankan sedangkan bagian dalamnya disesuaikan dengan ajaran sufisme yang dipahami Muhammadiyah.  

Baiturrahman  berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Hamdani, M.Ag, Ph.D dan Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, di hadapan para penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Hamdani, M.Ag, Ph.D, Prof. Arif Zamhari, M.Ag, Ph.D, Prof. Dr. Media Zainul Bahri, MA dan Prof. Dr. Hamid Nasuki, M.Ag. 

Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Baiturrahman dinyatakan lulus dalam ujian tesis dengan predikat Sangat Memuaskan dan ditetapkan sebagai magister ke-2742 dalam bidang pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(Nurul Afifah/JA)