Ujian Tesis Bayu Arif Mahendra, Konstruksi Hukum Keluarga Islam bagi Muslim Minoritas
Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SPs: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis Magister Ke-2763 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025 dengan kandidat Bayu Arif Mahendra.
Bayu Arif Mahendra merupakan mahasiswa program studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Syariah. Arif menulis tesis berjudul " Konstruksi Hukum Keluarga Islam bagi Muslim Minoritas: Studi Komparatif atas Metodologi Fatwa Fiqh al-Aqallīyāt Muḥammad ibn Ṣāliḥ al-‘Uthaymīn dan Yūsuf al-Qaraḍāwī"
Penelitian Arif menganalisis konstruksi pemikiran dan metodologi istinbāṭ hukum (penemuan hukum) dalam fatwa fiqh al-aqalliyyāt (fikih minoritas) terkait hukum keluarga Islam. Fokus utamanya adalah bagaimana fatwa dari ulama dengan corak pemikiran konservatif dan progresif dapat diimplementasikan bagi Muslim minoritas. Untuk mencapai tujuannya, Arif mengkomparasikan pendekatan dua ulama terkemuka: Muḥammad Ṣāliḥ ibn al-‘Uthaymīn yang dikenal dengan corak tekstualisnya, dan Yūsuf al-Qaraḍāwī yang cenderung kontekstualis.
Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, tesis ini berupaya menemukan titik temu dan integrasi antara fatwa fiqh al-aqalliyyāt dari kedua pendekatan yang berbeda tersebut. Arif menunjukkan bahwa, alih-alih saling bertentangan, pendekatan konservatif dan progresif justru memiliki potensi untuk saling melengkapi dalam memberikan solusi hukum yang relevan bagi Muslim minoritas.
Penelitian ini secara tegas menentang pandangan Abdullahi Ahmed An-Na'im yang cenderung menolak pendekatan tekstual. An-Na'im berpendapat bahwa pendekatan tekstualis tidak mampu memenuhi tuntutan masyarakat modern yang kompleks dan plural karena menolak reinterpretasi kontekstual, sehingga berpotensi menciptakan stagnasi dalam hukum. Namun, tesis Mahendra menyajikan argumen yang berbeda.
Tesis ini mengemukakan bahwa integrasi pendekatan Ibn al-‘Uthaymīn dan al-Qaraḍāwī dapat menghasilkan fatwa yang lebih adaptif dan kontekstual tanpa mengorbankan prinsip-prinsip syariah, terutama dalam isu-isu al-mutaghayyirāt (hukum yang dinamis). Mahendra menemukan bahwa kedua ulama tersebut sama-sama menekankan pentingnya prinsip maṣlaḥah (kemaslahatan) sebagai dasar dalam pemberian fatwa bagi Muslim minoritas.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan tekstual dan kontekstual tidak selalu bertentangan. Sebaliknya, keduanya dapat saling terintegrasi dalam kerangka fiqh al-aqalliyyāt. Dengan menggunakan teknik analisis wacana atau analisis teks, penelitian ini menemukan bahwa fiqh al-aqalliyyāt memberikan solusi fleksibel melalui integrasi konsistensi pada hukum klasik dari Ibn al-‘Uthaymīn dan aplikasi kontekstual dari al-Qaraḍāwī.
Harmonisasi kedua pendekatan ini menghasilkan fatwa yang adaptif tanpa mengorbankan prinsip syariah, khususnya dalam masalah al-mutaghayyirāt. Ini menantang pandangan seperti Wael B. Hallaq yang seringkali melihat kesulitan dalam menyatukan kedua pendekatan tersebut. Integrasi pendekatan tekstualis dan kontekstualis, seperti yang ditunjukkan tesis ini, menghasilkan cakupan fiqh al-aqalliyyāt yang lebih luas, lebih inklusif, dan aplikatif bagi komunitas Muslim lintas konteks geografis dan sosial, tanpa kehilangan nilai normatif syariah sebagai pijakan utama.
Bayu Arif Mahendra berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Prof. Dr. Asmawi, M.Ag, dan diuji di hadapan dewan penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, Prof. Dr. Asmawi, M.Ag, Prof. Dr. Kamarusdiana, MH dan Dr. Rosdiana, MA.
Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan bahwa Bayu Arif Mahendra lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Bayu Arif Mahendra merupakan magister ke-2763 dalam bidang Pengkajian Islam, pada program magister Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)