Ujian Tesis Lilmushthafa Ridhallathif: Kesinambungan dan Perubahan Penafsiran Yakjuj dan Makjuj dalam Tafsir Klasik hingga Kontemporer
Ruang Teater SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPs UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Ujian Tesis Ke-2752 di Ruang Teater SPs UIN Jakarta, pada Selasa, 25 Februari 2025 dengan dengan kandidat Lilmushthafa Ridhallathif.
Lilmushthafa Ridhallathif mahasiswa Program Studi Magister Pengkajian Islam konsentrasi Tafsir. Ia menulis tesis dengan judul “Kesinambungan dan Perubahan Penafsiran Yakjuj dan Makjuj dalam Tafsir Klasik hingga Kontemporer”.
Tesis ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis kesinambungan serta perubahan penafsiran al-Qur'an mengenai Yakjuj dan Makjuj dalam berbagai kitab tafsir, mulai dari era klasik hingga kontemporer. Lilmushthafa menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis dengan pendekatan kualitatif kepustakaan, serta metode komparatif dan pendekatan sejarah pemikiran.
Empat karya tafsir terkemuka dipilih untuk dikomparasikan, yaitu Jāmi‘ al-Bayān fī Tafsīr al-Qur’ān karya Ibn Jarīr al-Ṭabarī, al-Durr al-Manthūr fī al-Tafsīr bi al-Ma’thūr karya Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī, al-Taḥrīr wa al-Tanwīr karya Ibn ‘Āshūr, dan al-Ma’mūn ‘alā Minhaj al-Tanzīl wa Ṣaḥīḥ al-Masnūn karya Mamoon Hamoosh. Penelitian ini fokus pada dua ayat al-Qur'an, yaitu al-Kahfi (18) ayat 94 dan al-Anbiya (21) ayat 96, yang kemudian dianalisis dan dikomparasikan dengan pendekatan kesinambungan dan perubahan penafsiran.
Hasil penelitian menunjukkan adanya dinamika penafsiran Yakjuj dan Makjuj dari masa ke masa. Penafsiran klasik dan kontemporer cenderung memahami Yakjuj dan Makjuj sebagai bangsa yang terkurung di antara dua gunung. Sementara itu, penafsiran abad pertengahan mengidentifikasi mereka sebagai bangsa Turki, dan penafsiran modern menghubungkan mereka dengan bangsa Mongol dan Tatar.
Penelitian ini juga menyoroti bagaimana perbedaan penafsiran adalah hal yang wajar dalam konteks tafsir al-Qur'an. Faktor-faktor seperti referensi penafsir, konteks lokalitas, dan latar belakang penafsir dapat memengaruhi interpretasi, termasuk dalam kasus Yakjuj dan Makjuj yang sarat dengan eskatologi dan teologi Islam.
Lebih lanjut, disertasi ini membantah klaim Imran Nazar Hosein yang mengaitkan Yakjuj dan Makjuj dengan bangsa Amerika dan aliansi NATO serta Rusia dan sekutunya. Di sisi lain, penelitian ini juga mengkritik pemahaman Musa Jarullah Bigiev yang cenderung menyimbolkan Yakjuj dan Makjuj secara politis-sosialis.
Lilmushthafa Ridhallathif berhasil mempertahankan tesisnya di bawah bimbingan Dr. Eva Nugraha, M.Ag dan diuji di hadapan para penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA; Dr. Eva Nugraha, M.Ag; Prof. Kusmana, MA, Ph.D; Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA.
Setelah memperhatikan penulisan tesis, komentar tim penguji dan jawaban kandidat, tim penguji menetapkan Lilmushthafa Ridhallathif dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan dan menjadi magister ke-2752 dalam bidang Pengkajian Islam pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.(JA)