Sekolah Pascasarjana | Muhammad Fauzi Teliti Implementasi Pendidikan Agama Islam dan Penguatan Sikap Multikultural Peserta Didik di Depok
30069
post-template-default,single,single-post,postid-30069,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-13.1.2,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-5.4.5,vc_responsive

Muhammad Fauzi Teliti Implementasi Pendidikan Agama Islam dan Penguatan Sikap Multikultural Peserta Didik di Depok

Muhammad Fauzi Teliti Implementasi Pendidikan Agama Islam dan Penguatan Sikap Multikultural Peserta Didik di Depok

Ruang Teater  SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (SPs UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Sidang Ujian Tesis di Ruang Teater pada Kamis, 22 Februari 2024.

Kandidat atas nama Muhammad Fauzi merupakan mahasiswa magister konsentrasi Pendidikan Islam pada SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam tugas akhirnya, Muhammad Fauzi mengangkat Pendidikan Agama Islam dan Penguatan Sikap Multikultural Peserta Didik SMK di Depok sebagai judul tesisnya. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Nusantara, SMK Tiara Nusa dan SMK Forward Nusantara.

Seperti yang dijelaskan oleh kandidat bahwa penelitian ini hendak menganalisis implementasi Pendidikan Agama Islam dan  penguatan sikap  multikultural. Dari penelitian ini ditemukan bahwa dalam segi perencanaan pembelajaran PAI yang ditetapkan oleh SMK Tiara Nusa dan SMK Forward Nusantara sejalan dengan  yang dikembangkan oleh James A. Bank yang mengintegrasikan pendidikan multikultural ke dalam mata pelajaran atau topik pelajaran.

Di sisi lain, rencana studi PAI yang ditetapkan oleh SMK Nasional sejalan dengan  yang dikembangkan oleh James A. Bank, yaitu proses pembentukan pengetahuan dan teori dikembangkan secara diam-diam oleh pengaruh budaya tertentu.

Muhammad Fauzi menjelaskan bahwa guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam proses penguatan pendidikan multikultural. Guru PAI yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan peserta didik yang terdiri dari berbagai latar belakang budaya. Guru PAI juga dapat menanggapi konflik atau ketegangan budaya di dalam kelas dengan bijaksana.

Kandidat menjelaskan bahwa terdapat empat nilai atau sikap multikultural yang menjadi fokus yakni, sikap kebersamaan, sikap toleransi, sikap anti diskriminasi, dan sikap kesetaraan dan keadilan.

Bertindak sebagai promotor sekaligus penguji, Prof. Arif Zamhari, M.Ag., Ph.D. menanyakan mengenai saran apa yang diberikan jika kandidat diminta memberikan saran oleh pemerintah mengenai pembelajaran PAI dan pendidikan multikultural ini?

Kandidat yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Salafiyah Syafi’iyah Depok memberikan tanggapan bahwa pendidikan agama Islam dikembalikan ke madrasah diniyah takmiliyah di luar sekolah. Artinya sekolah tidak perlu melakukan full day school sehingga peserta didik bisa mengikuti pendidikan agama di luar pelajaran pendidikan agama di sekolah formal.

Muhammad Fauzi berhasil mempertahankan tesisnya dan berhak menyandang gelar Magister Agama dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Kandidat berhasil menjadi magister ke-2690 SPs UIN Jakarta dengan predikat sangat memuaskan.(Hafidhoh Ma’rufah/Suwendi/J)

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.