Sekolah Pascasarjana | Kuliah Umum “Rethinking Islamic Studies in the Age of Disruption”
30156
post-template-default,single,single-post,postid-30156,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-13.1.2,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-5.4.5,vc_responsive

Kuliah Umum “Rethinking Islamic Studies in the Age of Disruption”

Kuliah Umum “Rethinking Islamic Studies in the Age of Disruption”

Auditorium Prof. Dr. Suwito, MA SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH: SPs UIN Jakarta mengadakan kuliah umum dalam rangka memasuki kuliah perdana semester genap tahun akademik 2023/2024 di Ruang Auditorium Prof. Dr. Suwito MA, pada Senin, 4 Maret 2024.

Kuliah umum ini diselenggarakan oleh SPs UIN Jakarta pada setiap kuliah perdana dengan tema yang relevan dengan konteks saat ini, dan diikuti oleh mahasiswa, baik dari program magister maupun doktor.

Kali ini, kuliah perdana diadakan secara tatap muka maupun via Zoom. Tema yang diangkat adalah “Rethinking Islamic Studies in the Age of Disruption”. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur SPs UIN Jakarta, Prof. Dr. Zulkifli, MA, yang memberikan sambutan, serta narasumber dari Fakultas Studi Islam Universitas Islam Internasional Indonesia/UIII, Dr. Muhammad Al-Marakeby, dan dari SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar, MSPD Acara ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Rusli, S.Ag, M.Soc.Sc.

Sebelum memaparkan materinya, Prof. Atho menyampaikan pesan selamat datang kepada para mahasiswa baru di Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau terlebih dahulu mengutip semboyan SPs, “Membaca dunia dan dibaca dunia”. Menurutnya, ketika masuk kampus seseorang sudah berkualitas, namun ketika keluar kampus, kualitasnya akan berkali-kali lipat meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa di tengah-tengahnya terdapat proses pembelajaran yang memuaskan. Inilah SPs UIN Jakarta.

Dalam paparannya, Prof. Atho memberikan evaluasi mengenai topik Islam sebagai bidang kajian dan penelitian. Studi tentang Islam sebagai kumpulan doktrin telah berhasil dilakukan dan literatur-literaturnya tersedia dalam jumlah besar, baik dari periode klasik, abad pertengahan, maupun modern. Ilmu-ilmu pendukungnya pada dasarnya adalah bahasa Arab dan informasi sebab al-nuzul untuk kajian Al-Quran, serta bahasa Arab dan informasi sabab al-wurud untuk kajian hadis. Hal ini merupakan bentuk studi Islam tradisional atau konvensional.

Paparan narasumber selanjutnya,  Dr. Muhammad Al-Marakeby juga membahas topik kajian Islam di masa Revolusi Digital, Refleksi Kritis. Beberapa poin yang dapat disimpulkan dari paparannya antara lain: pertama, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan alat-alat digital sangat penting untuk kemajuan ilmu humaniora, terutama dalam bidang seperti studi Islam, dengan menyelaraskannya dengan kemajuan modern. Kedua, alat-alat ini menawarkan peluang yang tak tertandingi untuk menyederhanakan dan meningkatkan proses yang dulunya sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Terakhir dan tidak kalah pentingnya, adalah menyadari bahwa humaniora digital tidak bebas dari bias atau nilai-nilai, dan masih memerlukan campur tangan manusia yang pada akhirnya akan menciptakan subjektivitas.

Kuliah umum dengan tema keilmuan ini telah diselenggarakan oleh SPs UIN Jakarta dan mendapatkan antusiasme dari mahasiswa baru, baik dari program magister maupun doktor. Ruangan yang tersedia sangat dipadati oleh mahasiswa karena kuliah umum ini memberikan atmosfer keilmuan yang baru terkait “Rethinking Islamic Studies in the Age of Disruption. (Al Mudzil/Suwendi/JA)

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.