Sekolah Pascasarjana | Asep Saepudin Jahar: UIN Jakarta Harus Kembangkan Sistem Informasi
28296
post-template-default,single,single-post,postid-28296,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-13.1.2,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-5.4.5,vc_responsive

Asep Saepudin Jahar: UIN Jakarta Harus Kembangkan Sistem Informasi

Asep Saepudin Jahar: UIN Jakarta Harus Kembangkan Sistem Informasi

Gedung SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH – Direktur Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar mengungkapkan, UIN Jakarta harus mengembangkan sistem informasi sebagai salah satu upaya mencapai keunggulan kampus. Selain sistem informasi, keunggulan distingtif, dan produktivitas sumber daya juga menjadi prioritas yang perlu dikembangkan UIN Jakarta ke depan.

Asep Saepudin Jahar mengatakan hal itu kepada BERITA SEKOLAH di Gedung SPs UIN Jakarta, Selasa (4/10/2022) siang. “Sistem informasi dengan berbagai variannya saat ini menjadi kebutuhan mendasar bagi lembaga pendidikan modern, seperti UIN Jakarta,” katanya.

Walaupun investasi di bidang sistem informasi ini besar, lanjut Asep, namun menjadi aset penting karena bisa mengomunikasikan berbagai sumber daya yang ada. Contoh sederhana adalah akses mahasiswa, dosen, dan staf administrasi pada data dan informasi masih menjadi isu utama saat ini.

Selain itu, analisa data dan pengambilan keputusan dapat diukur dari ketersediaan sistem informasi oleh semua sivitas akademika. Kehadiran sistem informasi yang mumpuni akan lebih mengefisiensikan ruang, waktu, dan akurasi kebijakan. Karena itu agenda dan upaya pencapaian sistem informasi menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan.

Guru Besar Bidang Sosiologi Hukum Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum itu juga mengatakan, keunikan UIN Jakarta dalam kajian keagamaan (Islamic Studies) harus dikembangkan secara relevan sesuai dengan isu-isu yang selalu berkembang.

Pendekatan, metodologi, dan jaringan kerja sama dalam pengembangan ilmu tersebut harus dirancang menjadi agenda-agenda yang sekuen dan berkelanjutan dari tahun ke tahun.

“Isu lingkungan, energi, gender, hak asasi manusia (HAM), dan radikalisme adalah tema-tema penting bagi UIN Jakarta yang harus berada di depan, baik berupa riset, konferensi, publikasi, atau short course,” tandas dia.

Hasil dari cara ini, sebut dia, akan menghadirkan UIN Jakarta sebagai ikon universitas bereputasi, unggul, dan terdepan. Penyiapan sumber daya manusia (SDM) dari alumni yang potensial, penguatan kompotensi dosen untuk berkarya, dan jaringan kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional juga menjadi prasyarat mutlak untuk mendukung target capaian tersebut.

Pada bagian ketiga, menurut Asep, adalah produktivitas sumber daya yang mencakup human resources atau non-human resources. Human resources hadir untuk memberikan service excellence, baik dalam bidang administratif maupun akademik.

Oleh karena itu semua SDM UIN Jakarta perlu di-refresh kemampuannya melalui berbagai upgrading di lembaga internal dan eksternal. Upgrading yang dilakukan secara terus menerus akan memberikan penyegaran kemampuan SDM UIN Jakarta secara komprehensif, baik untuk kepentingan kegiatan akademik maupun manajemen administratif.

Lebih dari itu, sumber daya UIN Jakarta, terutama aset dan potensi bisnis yang belum produktif, juga menjadi kesempatan untuk dikembangkan sehingga menambah income keunggulan UIN Jakarta.

“Hal itu perlu dibuat semacam holding company yang bisa mengawasi dan mengembangkan seluruh potensi aset UIN Jakarta secara lebih produktif,” jelas Asep.

Refleksi ketiga isu penting di atas untuk keunggulan UIN akan berdampak pada reputasi di dunia. Kontribusi UIN Jakarta secara nasional dan internasional akan memberi nilai tambah dibanding perguruan tinggi lain.

“Seluruh aset UIN Jakarta perlu kita rawat bersama. Namun, pencapaian hal itu hanya akan terwujud jika kita menghadirkan idealisme dan usaha keras,” ucapnya.

UIN Jakarta membutuhkan pikiran segar, usaha keras, dan strategi cerdas. Secara detail, banyak hal yang harus dibenahi di UIN Jakarta. Namun, jika ketiga aspek itu menjadi prioritas, maka perbaikan yang lain akan ikut terkerek menuju perubahan yang lebih baik.

Asep Saepudin Jahar merupakan salah satu kandidat Rektor UIN Jakarta periode 2023-2027. Ia lahir di Pandeglang, Banten, pada 16 Desember 1969.

Pendidikan S1-nya ditempuh di IAIN Jakarta pada Jurusan Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah (1995). Kemudian gelar magister (S2) diperoleh dari McGill University, Montreal, Kanada, bidang Islamic Studies-Hukum Islam (1999) dan gelar doktor (S3) dari Leipzig University, Jerman, bidang Bahasa Arab dan Filologi (2005). Sebelum kuliah di IAIN, Asep juga pernah nyantri di Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (1989). Sementara guru besarnya (profesor) dalam Bidang Sosiologi Hukum Islam, ia raih pada 2020.

Karier akademik Asep di UIN Jakarta diawali dengan menjadi dosen di Fakultas Syariah dan Hukum sejak 1996. Setelah itu ia menjadi Sekretaris pada Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) periode 1999-2002.

Pada 2005 sampai sekarang, pria yang selalu berpenampilan sederhana ini menjadi peneliti senior di Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta. Kemudian pada tahun 2009, ia diangkat menjadi Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPJM) Fakultas Syariah dan Hukum.

Berturut-turut setelah itu ia menjadi Asesor Program Studi pada Kementerian Agama (2012), Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak 2009, Asisten Direktur Bidang Akademik Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta (2011-2014), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,Alumni dan Kerja Sama Fakultas Syariah dan Hukum (2014-2015), Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (2015-2019), Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (2019-2023), dan Direktur SPs UIN Jakarta (2020-2023).

Sejak berkarier sebagai akademisi, Asep juga telah banyak melahirkan karya ilmiah, baik dalam bentuk buku maupun hasil riset yang dipublikasikan di berbagai jurnal nasional dan internasional.

Buku yang ditulisnya, di antaranya Dualisme Hukum Perkawinan Islam di Indonesia (penerbit Amzah, Jakarta, 2019) dan Hukum Bisnis Islam (penerbit Rajawali Pradana, Jakarta, 2013).

Sementara publikasi jurnal yang ditulis Asep lebih lengkap dapat dilihat pada Google Scholar di laman https://scholar.google.co.id/citations?user=MkfcKUcAAAAJ&hl=id. (ns)

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.