Sekolah Pascasarjana | Orientasi Studi Mahasiswa Baru Semester Genap 2021/2022
orientasi studi, mahasiswa baru, spsuinjkt, semester genap, 2021/2022
27869
post-template-default,single,single-post,postid-27869,single-format-standard,ajax_fade,page_not_loaded,,side_area_uncovered_from_content,qode-child-theme-ver-1.0.0,qode-theme-ver-13.1.2,qode-theme-bridge,wpb-js-composer js-comp-ver-5.4.5,vc_responsive

Orientasi Studi Mahasiswa Baru Semester Genap 2021/2022

Orientasi Studi Mahasiswa Baru Semester Genap 2021/2022

Gedung SPs UIN Jakarta, BERITA SEKOLAH Online – Sebanyak 60 mahasiswa baru program magister dan program doktor Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta mengikuti masa Orientasi Studi pada 1-2 Maret 2022. Orientasi bertujuan guna mengenalkan budaya akademik dan sistem administrasi kampus kepada para mahasiswa sebelum mengikuti perkuliahan semester genap tahun akademik 2021/2022.

Masa orientasi digelar secara daring melalui kanal Zoom. Mereka yang mengikuti Orientasi Studi terdiri atas 20 mahasiswa program magister dan 40 mahasiswa program doktor hasil seleksi penerimaan calon mahasiswa baru yang digelar paga 16-19 Februari 2022.

Pelaksanaan masa Orientasi Studi dilakukan oleh pimpinan SPs UIN Jakarta beserta staf administrasi sebagai fasilitator. Para mahasiswa dikenalkan dengan berbagai kegiatan akademik dan non akademik selama kuliah di SPs UIN Jakarta dalam beberapa semester kedepan.

“Pengenalan budaya akademik bagi mahasiswa baru sangat penting, terutama untuk mengetahui hak-hak dan kewajiban mahasiswa yang harus dipenuhi selama menempuh pendidikan di SPs UIN Jakarta,” ujar Direktur SPs UIN Jakarta, Asep Saepudin Jahar.

Selain itu, Orientasi Studi juga untuk memberikan panduan belajar dan sekaligus mengenalkan lingkungan baru kampus kepada mahasiswa yang baru mengenyam studi lanjut. Meski di antara mereka sendiri pernah mengikuti orientasi yang sama, baik saat belajar di program S1 maupun S2, namun setiap kampus pasti memiliki kebijakan serta atmosfir akademik yang berbeda.

Lebih dari itu, kata Asep, Orientasi Studi itu juga sekaligus untuk memberikan dorongan kepada para mahasiswa, sehingga mereka dapat menyelesaikan studi di SPs UIN Jakarta secara tepat waktu.

“Banyak hal yang harus mereka (mahasiswa, Red) ketahui dalam Orientasi Studi. Jadi, mereka harus benar-benar mengikutinya dengan baik,” ucapnya.

Di hari pertama Orientasi, para mahasiswa dikenalkan mengenai visi-misi UIN Jakarta dan visi-misi SPs UIN Jakarta. Setelah itu disampaikan mengenai sejarah SPs UIN Jakarta, struktur kurikulum, dan beban kuliah yang harus ditempuh selama belajar.

Bahkan para peserta juga dikenalkan mengenai perpustakaan riset SPs UIN Jakarta serta bagaimana mekanisme, sistem, dan prosedur untuk dapat mengakses seluruh fasilitas di perpustakaan tersebut.

“Mereka juga kita ajak bagaimana memahami kualifikasi lulusan program magister dan program doktor yang berstandar kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI,” ujar Asep.

Bahkan dalam Orientasi Studi itu pula, mahasiswa harus memahami dan mengetahui bidang administrasi akademik di SPs UIN Jakarta dan akses pemanfaatan fasilitas Academic Information System (AIS), yakni sistem aplikasi bagi mahasiswa aktif untuk mengetahui data pribadi masing-masing. Mislanya saja tentang pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester berjalan atau mengakses nilai hasil ujian pada mata kuliah yang ditempuh atau diujikan. Termasuk dalam hal ini mahasiswa harus mengetahui bagaimana kiat agar dapat lulus tepat waktu bagi program magister dan program doktor.

Sementara untuk hari kedua, Orientasi Studi di antaranya untuk mengenalkan mahasiswa bagaimana cara mengakses jurnal dalam bahasa Arab dan Bahasa Inggris melalui berbagai akses jurnal terakreditasi, baik nasional maupun internasional. Selain akses jurnal, mahasiswa juga harus mengetahui pedoman teknis dan cara mengecek plagiarisme (plagiarism checker) terhadap suatu artikel jurnal. Hal itu harus diketahui agar mahasiswa tidak terjebak pada tindakan plagiarisme atas karya ilmiah yang dibuatnya sendiri.

“Jika nanti terdapat indikasi plagiarisme, terutama dalam penulisan tesis atau disertasi, ya siap-siap saja untuk menanggung akibatnya,” beber Asep. (ns)

No Comments

Sorry, the comment form is closed at this time.